Allahta’ala berfirman (yang artinya), “Barangsiapa yang beramal salih dari kalangan lelaki ataupun perempuan sedangkan dia beriman, niscaya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan akan Kami sempurnakan balasan untuk mereka dengan sesuatu yang lebih baik daripada apa yang telah mereka lakukan.” (QS. an-Nahl: 97).
Berusahauntuk selalu mengingat Allah SWT dalam keadaan apapun dan setiap langkah. 11. Memanjatkan Doa dengan Penuh Rasa Harap. Ketika memohon sesuatu kepada Allah SWT sebaiknya doa tersebut dipanjatkan dengan rasa penuh harap. Anjuran mengenai hal ini merujuk pada Al Quran tepatnya surat Al A’raf ayat 56, seperti berikut ini: Artinya:
harinyaharuslah merepresentasikan apa yang diimani. Sebab apa yang dipraktekkan seseoang sebenarnya merupakan manifestasi dari keyakinannya. Mengimani Allah yang telah mengampuni semestinya akan mendorong manusia untuk mengampuni. Dalam hidup bergereja dan bermasyarakat, kita tidak bisa menghindari benturan dengan orang lain.
Allahsudah menjanjikan hasil yang akan kita nikmati atas kerja keras kita. Namun, Allah mau mengingatkan kita bahwa setiap hasil yang kita dapatkan itu datangnya dari Allah. Artinya, kita tidak boleh lupa untuk mengucap syukur dan memuliakan Allah dalam hasil kerja keras kita. Jangan lupa untuk menyembah Tuhan seperti pada ayat Alkitab tentang
Padawaktu Abraham berdoa syafaat untuk Lot, doa itu dijawab dan digenapi oleh Tuhan. Tanah Sodom dan Gomora diselamatkan oleh Tuhan melalui doa syafaat Abraham dan Lot pun tidak tahu tentang hal itu. Tetapi Abraham tidak berkata, "Karena saya berdoa maka Lot dapat diselamatkan". Tetapi dia mengucap syukur kepada Tuhan.
Yangdirindukan Allah supaya dengan tulus kita berusaha menaati dia. Apabila kami kurang dari apa yang diharapkan kami diberi satu janji lagi. “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (Injil, Rasul I Yohanes 1:9). Juga baca ayat
Karenabegitu penting memiliki akhlak yang mulia bagi umat manusia, maka Rasulullah Saw diutus untuk memperbaiki akhlak dan beliau sendiri telah mencontohkan kepada kita akhlaknya yang agung sehingga diabadikan oleh Allah di dalam Al- Qur’an, Allah berfirman yang artinya: ‘Dan sesungguhnya kamu benar- benar memiliki akhlak yang agung’ (QS
Matius5:44; A&P 64:9–11 (Kita diperintahkan untuk mengampuni setiap orang) Matius 6:14–15; 18:21–35 atau video “Ampuni 70 Kali 7” (Untuk menerima pengampunan, kita harus mengampuni orang lain) Ajaklah para remaja putra untuk menemukan dan membagikan tulisan suci lain yang mengajarkan pentingnya mengampuni orang lain (seperti
Kitaharus siap mengampuni orang lain yang mengaku dosanya dan bertobat (Matius 6:14-15; 18:23-35; Efesus 4:31-32; Kolose 3:13). Ini bukan hanya kewajiban kita, melainkan kesenangan kita. Jika kita memang benar mensyukuri pengampunan Allah, maka seharusnya kita tidak ragu mengampuni orang lain yang bertobat, walaupun orang itu berulang kali
Dalamjiwa seperti inilah kita terus hidup dengan Allah. Panggilan Allah adalah merendahkan hati dan menyesali dosa-dosa kita. 3. Terpanggil Untuk MENJADI SEPERTI ANAK. Hal-hal apa saja yang kita perlu pelajari dari anak-anak kecil, supaya kita dapat masuk ke dalam Kerajaan Surga? (1). Anak-anak kecil itu jujur.
TRIPLEHAPPINESS; Semua orang didunia ini pasti memiliki keinginan untuk bisa makan makanan yang enak dan mahal, bisa pergi ketempat-tempat luar biasa, bisa memiliki barang-barang mewah, bisa membeli apa saja yang kita suka dll.namun pertanyaannya adalah setelah kita telah memiliki semua itu..
Budayaakan berubah dan nilai-nilai akan bergeser, tetapi Firman Tuhan akan selalu mengungkapkan apa artinya menjadi seorang Kristen. Hari ini, mari kita uraikan tiga perikop Alkitab yang akan membantu kita memahami bagaimana mengikut Yesus. Langkah-langkah ini bukanlah daftar lengkap, tetapi untuk memberi Anda gambaran umum tentang bagaimana
Tujuandari pengampunan adalah rekonsiliasi. Tidak ada pengampunan yang berkata seperti ini, “Baik, saya mengampuni dia, tapi saya tidak ingin dekat dengan dia lagi. Biarlah kita menjalani hidup kita masing-masing saja.”. Itu bukan cara Tuhan mengampuni. Dia mencari pendosa seperti kita (lihat Luke 19:10 ).
HaditsKe-24. Dari Abu Dzar Al-Ghifari radhiyallahu anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau meriwayatkan dari Allah ‘ azza wa Jalla, sesungguhnya Allah telah berfirman: “ Wahai hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku menjadikan kezaliman itu haram di antara kalian, maka janganlah kalian saling
Artinya: “sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa karena mempersekutukan-Nya (syirik) dan mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia dikehendaki” (QS. An Nisa : 48). Adapun syirik asghar adalah semua perbuatan yang disifatkan dengan syirik oleh syariat tapi tidak sampai mengeluarkan pelakunya dari agama
5Q1PkpL. 1-3. a Beban berat apa yang ditanggung oleh pemazmur Daud, dan bagaimana dia menemukan penghiburan bagi hatinya yang gundah? b Jika kita berbuat dosa, beban apa yang mungkin harus kita tanggung sebagai akibatnya, tetapi sehubungan dengan hal apa Yehuwa meyakinkan kita? ”KESALAHAN-KESALAHANKU membanjiri aku,” tulis pemazmur Daud. ”Seperti beban berat yang tak sanggup kutanggung. Aku mati rasa dan benar-benar remuk.” Mazmur 384, 8 Daud mengetahui betapa beratnya beban hati nurani yang bersalah. Tetapi, dia menemukan penghiburan bagi hatinya yang gundah. Dia mengerti bahwa meskipun Yehuwa membenci dosa, Dia tidak membenci si pedosa jika orang tersebut benar-benar bertobat dan meninggalkan haluannya yang berdosa. Dengan kepercayaan penuh akan kesediaan Yehuwa untuk mengulurkan belas kasihan kepada orang-orang yang bertobat, Daud berkata, ”Engkau . . . siap mengampuni, oh Yehuwa.”—Mazmur 865. 2 Jika berbuat dosa, kita juga mungkin menanggung beban yang mengimpit berupa hati nurani yang tersiksa. Penyesalan yang mendalam ini bermanfaat. Perasaan demikian dapat menggerakkan kita untuk mengambil langkah-langkah positif guna mengoreksi kesalahan kita. Akan tetapi, ada bahaya dikuasai oleh perasaan bersalah. Hati kita yang suka mempersalahkan diri mungkin berkukuh bahwa Yehuwa tidak akan mengampuni kita, tidak soal seberapa dalam pertobatan kita. Jika kita ”terlalu sedih”, Setan dapat berupaya membuat kita menyerah, merasa bahwa Yehuwa memandang kita sebagai orang yang tidak berharga, tidak pantas melayani Dia.—2 Korintus 25-11. 3 Apakah memang demikian pandangan Yehuwa? Sama sekali bukan! Pengampunan adalah salah satu faset kasih Yehuwa yang besar. Dalam Firman-Nya, Dia meyakinkan kita bahwa jika kita memperlihatkan pertobatan yang tulus dan sepenuh hati, Dia bersedia mengampuni. Amsal 2813 Agar pengampunan Yehuwa tidak pernah kelihatan mustahil untuk kita peroleh, mari kita bahas mengapa dan bagaimana Dia mengampuni. Mengapa Yehuwa ”Siap Mengampuni” 4. Apa yang Yehuwa ingat sehubungan dengan sifat bawaan kita, dan bagaimana hal itu memengaruhi cara Dia memperlakukan kita? 4 Yehuwa mengetahui keterbatasan kita. ”Dia tahu betul bagaimana kita dibentuk, Dia ingat bahwa kita ini debu,” kata Mazmur 10314. Dia tidak lupa bahwa kita ini adalah makhluk dari debu, memiliki kelemahan akibat ketidaksempurnaan. Pernyataan bahwa Dia tahu ”bagaimana kita dibentuk” mengingatkan kita bahwa Alkitab menyamakan Yehuwa dengan seorang perajin tanah liat dan kita dengan wadah tanah liat yang Dia bentuk. Yeremia 182-6 Sang Perajin Tanah Liat Agung menyesuaikan cara Dia memperlakukan kita menurut kelemahan sifat bawaan kita yang berdosa dan menurut gagal tidaknya kita menanggapi bimbingan-Nya. 5. Bagaimana buku Roma menggambarkan cengkeraman dosa yang sangat kuat? 5 Yehuwa memahami betapa berkuasanya dosa. Firman-Nya menggambarkan dosa sebagai kekuatan perkasa yang mencekal manusia dalam cengkeraman mautnya. Sebenarnya, seberapa kuatkah cengkeraman dosa? Di buku Roma, Rasul Paulus menjelaskan Kita ”dikuasai dosa”, seperti para prajurit berada di bawah komandan mereka Roma 39; dosa telah ”berkuasa” atas manusia bagaikan raja Roma 521; dosa ada di ”dalam diri” kita Roma 717, 20; ”hukum”-nya senantiasa bekerja dalam diri kita, pada dasarnya mencoba mengendalikan haluan kita. Roma 723, 25 Sungguh kuat cengkeraman dosa atas daging kita yang tidak sempurna ini!—Roma 721, 24. 6, 7. a Bagaimana Yehuwa memandang orang yang mencari belas kasihan-Nya dengan hati yang penuh penyesalan? b Mengapa kita hendaknya tidak menyalahgunakan belas kasihan Allah? 6 Oleh karena itu, Yehuwa tahu bahwa ketaatan yang sempurna mustahil bagi kita, tidak soal seberapa sungguh-sungguh kita ingin memberikan hal itu kepada-Nya. Dia dengan pengasih meyakinkan kita bahwa apabila kita mencari belas kasihan-Nya dengan hati yang penuh penyesalan, Dia akan mengulurkan pengampunan. Mazmur 5117 mengatakan, ”Korban yang Allah senangi adalah hati yang hancur; hati yang pedih dan hancur, oh Allah, tidak akan Engkau tolak.” Yehuwa tidak akan pernah menampik, atau menolak, hati yang ”pedih dan hancur” oleh beban perasaan bersalah. 7 Namun, apakah ini berarti bahwa kita dapat menyalahgunakan belas kasihan Allah, menggunakan sifat bawaan kita yang berdosa sebagai dalih untuk berbuat dosa? Tentu saja tidak! Yehuwa tidak semata-mata mengikuti perasaan. Belas kasihan-Nya mempunyai batas. Dia sama sekali tidak akan mengampuni orang yang berkeras mempraktekkan dosa dengan sengaja, tanpa sedikit pun menunjukkan pertobatan. Ibrani 1026 Sebaliknya, sewaktu Dia melihat hati yang penuh penyesalan, Dia siap mengampuni. Sekarang, mari kita perhatikan beberapa ungkapan ekspresif yang digunakan dalam Alkitab untuk melukiskan faset yang menakjubkan dari kasih Yehuwa ini. Seberapa Tuntaskah Yehuwa Mengampuni? 8. Sewaktu mengampuni dosa-dosa kita, Yehuwa seolah-olah melakukan apa, dan hal itu memberi kita keyakinan apa? 8 Daud yang bertobat berkata, ”Akhirnya aku mengakui dosaku kepada-Mu; aku tidak menutupi kesalahanku. . . . Dan Engkau mengampuni kesalahan dan dosaku.” Mazmur 325 Kata ”mengampuni” adalah terjemahan sebuah kata Ibrani yang pada dasarnya berarti ”mengangkat” atau ”memikul”. Penggunaannya di sini berarti menyingkirkan ”perasaan bersalah, kelaliman, dan pelanggaran”. Jadi, Yehuwa seolah-olah mengangkat dosa-dosa Daud dan membawa semuanya itu pergi. Hal itu pasti meringankan perasaan bersalah yang Daud tanggung. Mazmur 323 Kita pun dapat memiliki keyakinan penuh akan Allah yang menyingkirkan dosa orang-orang yang mencari pengampunan-Nya berdasarkan iman mereka akan korban tebusan Yesus.—Matius 2028. 9. Seberapa jauh dari kita Yehuwa meletakkan dosa-dosa kita? 9 Daud menggunakan ungkapan yang hidup lainnya untuk menggambarkan pengampunan Yehuwa, ”Sejauh matahari terbit dari matahari terbenam, sejauh itulah pelanggaran kita Dia jauhkan dari kita.” Mazmur 10312 Matahari terbit dari timur dan terbenam di barat. Seberapa jauhkah timur dari barat? Dalam arti tertentu, timur selalu berada pada jarak yang paling jauh dari barat; kedua titik tersebut tidak akan pernah bertemu. Seorang pakar mengomentari bahwa ungkapan tersebut berarti ”sejauh mungkin; sejauh yang dapat kita bayangkan”. Kata-kata Daud yang terilham memberi tahu kita bahwa sewaktu Yehuwa mengampuni, Dia meletakkan dosa-dosa kita sejauh mungkin dari kita, sejauh yang dapat kita bayangkan. ”Dosa-dosa kalian . . . akan dibuat seputih salju” 10. Sewaktu Yehuwa mengampuni dosa-dosa kita, mengapa kita hendaknya tidak merasa bahwa noda dosa-dosa itu akan terus melekat pada diri kita sepanjang sisa hidup kita? 10 Pernahkah Saudara mencoba menghilangkan noda dari pakaian yang berwarna cerah? Barangkali, meski Saudara sudah berusaha mati-matian, noda itu tetap ada. Perhatikan bagaimana Yehuwa menggambarkan kesanggupan-Nya untuk mengampuni, ”Walau dosa-dosa kalian semerah darah, itu akan dibuat seputih salju; walau itu semerah kain kirmizi, itu akan dibuat seputih wol.” Yesaya 118, catatan kaki ’Merah darah’ berarti warna merah cerah. a ’Merah kirmizi’ adalah salah satu warna gelap pada bahan yang diwarnai. Nahum 23, catatan kaki Dengan upaya sendiri, kita tidak akan pernah dapat menghilangkan noda dosa. Tetapi, Yehuwa dapat membuat dosa yang seperti warna merah darah dan kirmizi menjadi putih seperti salju atau wol yang tidak diwarnai. Sewaktu Yehuwa mengampuni dosa-dosa kita, kita tidak perlu takut kalau-kalau noda dosa-dosa itu akan terus melekat pada diri kita sepanjang sisa hidup kita. 11. Dalam arti apa Yehuwa melemparkan dosa-dosa kita ke belakang-Nya? 11 Dalam nyanyian syukur yang menggugah hati yang digubahnya setelah luput dari penyakit yang mematikan, Hizkia berkata kepada Yehuwa, ”Engkau telah melemparkan semua dosaku ke belakang-Mu.” Yesaya 3817 Di ayat itu, Yehuwa digambarkan seolah-olah mengambil dosa-dosa si pelaku kesalahan yang bertobat dan melemparkan semuanya itu ke belakang-Nya sehingga Dia tidak melihat ataupun memperhatikannya lagi. Menurut sebuah sumber, gagasannya mungkin dapat dinyatakan seperti ini, ”Engkau telah membuat seolah-olah semua dosaku tidak pernah terjadi.” Tidakkah hal itu menenteramkan hati? 12. Bagaimana Nabi Mikha memperlihatkan bahwa sewaktu Yehuwa mengampuni, Dia menyingkirkan dosa-dosa kita secara permanen? 12 Dalam sebuah janji mengenai pemulihan, Nabi Mikha menyatakan keyakinannya bahwa Yehuwa akan mengampuni umat-Nya yang bertobat, ”Adakah Allah yang seperti Engkau, . . . mengabaikan pelanggaran orang-orang yang tersisa dari bangsa milik-Nya? . . . Engkau akan melemparkan semua dosa mereka ke laut yang dalam.” Mikha 718, 19 Bayangkan apa makna kata-kata tersebut bagi mereka yang hidup pada zaman Alkitab. Apakah ada peluang untuk menemukan sesuatu yang telah dicampakkan ”ke laut yang dalam”? Jadi, kata-kata Mikha memperlihatkan bahwa sewaktu Yehuwa mengampuni, Dia menyingkirkan dosa-dosa kita secara permanen. 13. Apa arti kata-kata Yesus ”Ampunilah dosa [atau, ”utang”] kami”? 13 Yesus menggunakan hubungan antara pemberi utang dan orang yang berutang untuk menggambarkan pengampunan Yehuwa. Yesus mendesak kita untuk berdoa, ”Ampunilah dosa [atau, ”utang”] kami.” Matius 612, juga catatan kaki Jadi, Yesus menyamakan dosa dengan utang. Lukas 114, catatan kaki Sewaktu berbuat dosa, kita menjadi ”orang yang berutang” kepada Yehuwa. Sehubungan dengan arti kata kerja Yunani yang diterjemahkan ’mengampuni’, sebuah karya referensi mengatakan, ”Merelakan, melepaskan, suatu utang, dengan tidak menuntutnya.” Dengan kata lain, sewaktu Yehuwa mengampuni, Dia membatalkan utang yang seharusnya dibebankan kepada kita. Dengan demikian, para pedosa yang bertobat dapat terhibur. Yehuwa tidak akan pernah menuntut pembayaran untuk utang yang telah Dia batalkan!—Mazmur 321, 2. 14. Frasa ”dosa-dosa kalian dihapus” menimbulkan gambaran mental apa? 14 Pengampunan Yehuwa lebih jauh dilukiskan di Kisah 319, ”Jadi bertobatlah, dan berbaliklah agar dosa-dosa kalian dihapus.” Kata terakhir dalam ayat itu merupakan terjemahan sebuah kata kerja Yunani yang dapat berarti ”menyingkirkan, . . . membatalkan atau memusnahkan”. Menurut beberapa pakar, ungkapan kiasan yang digunakan adalah ungkapan untuk menghapus tulisan tangan. Bagaimana mungkin? Tinta yang umum digunakan pada zaman dahulu terbuat dari campuran bahan-bahan seperti arang, getah, dan air. Segera setelah menggunakan tinta semacam itu, seseorang dapat mengambil spons basah dan menghapus tulisannya. Di sini terkandung gambaran yang bagus sehubungan dengan belas kasihan Yehuwa. Sewaktu Dia mengampuni dosa-dosa kita, halnya seolah-olah Dia mengambil spons dan menghapusnya. 15. Apa yang Yehuwa inginkan untuk kita ketahui tentang Dia? 15 Sewaktu kita merenungkan beragam ungkapan tersebut, tidakkah jelas bahwa Yehuwa menginginkan kita mengetahui bahwa Dia benar-benar siap mengampuni dosa-dosa kita asalkan Dia melihat pertobatan kita yang tulus? Kita tidak perlu takut kalau-kalau di kemudian hari Dia akan mengungkit-ungkit dosa-dosa kita. Hal tersebut diperlihatkan oleh fakta lain yang Alkitab singkapkan berkenaan dengan belas kasihan Yehuwa yang besar Ketika Dia mengampuni, Dia melupakan. Yehuwa ingin kita tahu bahwa Dia ”siap mengampuni” ”Dosa Mereka Tidak Akan Kuingat Lagi” 16, 17. Sewaktu mengatakan bahwa Yehuwa melupakan dosa-dosa kita, apa yang Alkitab maksudkan, dan mengapa Saudara menjawab demikian? 16 Sehubungan dengan mereka yang berada dalam perjanjian baru, Yehuwa berjanji, ”Kesalahan mereka akan Kuampuni dan dosa mereka tidak akan Kuingat lagi.” Yeremia 3134 Apakah ini berarti bahwa sewaktu Yehuwa mengampuni, Dia tidak bisa lagi mengingat dosa-dosa kita? Itu tidak mungkin. Alkitab memberi tahu kita tentang dosa banyak orang yang Yehuwa ampuni, termasuk Daud. 2 Samuel 111-17; 1213 Yehuwa tentu masih ingat akan kekeliruan yang mereka perbuat. Catatan tentang dosa serta pertobatan mereka dan pengampunan oleh Allah, telah dilestarikan demi manfaat kita. Roma 154 Kalau begitu, apa yang Alkitab maksudkan sewaktu mengatakan bahwa Yehuwa tidak ’mengingat’ dosa orang-orang yang Dia ampuni? 17 Kata kerja Ibrani yang diterjemahkan menjadi ”tidak akan Kuingat lagi” menyiratkan lebih dari sekadar mengenang masa lalu. Theological Wordbook of the Old Testament mengomentari bahwa kata ini mencakup ”makna tambahan mengambil tindakan yang setimpal”. Jadi, dalam arti ini, ’mengingat’ dosa mencakup mengambil tindakan terhadap para pedosa. Hosea 99 Akan tetapi, sewaktu Allah mengatakan ”dosa mereka tidak akan Kuingat lagi”, Dia meyakinkan kita bahwa sekali Dia mengampuni para pedosa yang bertobat, di kemudian hari Dia tidak akan mengambil tindakan terhadap mereka karena dosa-dosa tersebut. Yehezkiel 1821, 22 Dengan demikian, Yehuwa melupakan dalam arti Dia tidak akan mengungkit-ungkit dosa-dosa kita dengan maksud terus-menerus mendakwa atau menghukum kita. Tidakkah kita terhibur karena tahu bahwa Allah kita mengampuni dan melupakan? Bagaimana dengan Konsekuensinya? 18. Mengapa pengampunan tidak berarti bahwa seorang pedosa yang bertobat dibebaskan dari segala konsekuensi haluannya yang salah? 18 Apakah kesediaan Yehuwa untuk mengampuni berarti bahwa seorang pedosa yang bertobat dibebaskan dari segala konsekuensi haluannya yang salah? Sama sekali tidak. Kita tidak dapat luput dari ganjaran atas dosa-dosa kita. Paulus menulis, ”Apa yang ditabur orang, itu jugalah yang dituainya.” Galatia 67 Kita mungkin menghadapi konsekuensi-konsekuensi tertentu dari tindakan kita. Hal itu tidak berarti bahwa setelah mengulurkan pengampunan, Yehuwa menyebabkan kesengsaraan menimpa kita. Sewaktu timbul masalah, seorang Kristen jangan merasa, ’Barangkali Yehuwa sedang menghukum saya atas dosa-dosa saya di masa lalu.’ Yakobus 113 Di pihak lain, Yehuwa tidak melindungi kita dari segala dampak tindakan kita yang salah. Perceraian, kehamilan yang tidak diinginkan, penyakit lewat hubungan seks, kehilangan kepercayaan atau respek—semua ini dapat menjadi konsekuensi yang menyedihkan dan tak terhindarkan karena dosa. Ingatlah bahwa bahkan setelah mengampuni Daud atas dosa-dosanya sehubungan dengan Bat-syeba dan Uria, Yehuwa tidak melindungi Daud dari konsekuensi yang membawa bencana di kemudian hari.—2 Samuel 129-12. 19-21. a Bagaimana hukum yang dicatat di Imamat 61-7 memberikan manfaat bagi si korban maupun si pelanggar? b Jika orang lain disakiti oleh dosa-dosa kita, Yehuwa disenangkan apabila kita mengambil tindakan apa? 19 Dosa-dosa kita dapat memiliki konsekuensi tambahan, khususnya apabila orang lain disakiti oleh tindakan kita. Misalnya, pertimbangkan kisah di Imamat pasal 6. Hukum Musa yang tertera di sana membahas situasi seseorang yang melakukan kesalahan serius, yakni merampas harta benda sesama orang Israel dengan mencuri, memeras, atau menipu. Si pedosa kemudian menyangkal bahwa dia bersalah, bahkan berani bersumpah palsu. Dalam kasus ini, keterangan satu pihak bertentangan dengan keterangan pihak yang lain. Akan tetapi, belakangan si pelanggar tersiksa oleh hati nuraninya dan mengakui dosanya. Guna memperoleh pengampunan Allah, dia harus melakukan tiga hal lagi mengembalikan apa yang telah dia ambil, membayar denda kepada si korban sebesar 20 persen dari nilai benda yang dicuri, dan mempersembahkan seekor domba jantan sebagai persembahan kesalahan. Kemudian, hukum mengatakan, ”Imam akan membuat pendamaian bagi dia di hadapan Yehuwa, dan [dia] akan diampuni.”—Imamat 61-7. 20 Hukum tersebut merupakan suatu pengaturan yang berbelaskasihan dari Allah. Hukum itu memberikan manfaat kepada si korban, yang miliknya dikembalikan dan yang pasti merasa sangat lega sewaktu si pelanggar akhirnya mengakui dosanya. Pada waktu yang sama, hukum itu memberikan manfaat kepada orang yang akhirnya tergugah oleh hati nuraninya untuk mengakui kesalahannya dan mengoreksi kekeliruannya. Memang, jika dia menolak melakukannya, dia tidak akan mendapat pengampunan dari Allah. 21 Meskipun kita tidak berada di bawah Hukum Musa, Hukum tersebut memberi kita pemahaman tentang pikiran Yehuwa, termasuk pandangan-Nya terhadap pengampunan. Kolose 213, 14 Jika orang lain disakiti oleh dosa-dosa kita, Allah disenangkan apabila kita melakukan sedapat mungkin untuk memperbaiki kesalahan. Matius 523, 24 Bisa jadi, hal itu mencakup mengakui dosa kita, mengakui kesalahan kita, dan bahkan meminta maaf kepada si korban. Kemudian, kita dapat memohon pengampunan dari Yehuwa berdasarkan korban Yesus dan memiliki keyakinan bahwa kita telah diampuni Allah.—Ibrani 1021, 22. 22. Apa yang mungkin menyertai pengampunan Yehuwa? 22 Seperti halnya semua orang tua yang pengasih, Yehuwa mungkin memberikan pengampunan disertai disiplin tertentu. Amsal 311, 12 Seorang Kristen yang bertobat mungkin harus melepaskan tugasnya untuk melayani sebagai penatua, hamba pelayanan, atau penginjil sepenuh waktu. Bisa jadi dia akan merasa sedih karena selama beberapa waktu kehilangan tugas yang sangat berharga baginya. Akan tetapi, disiplin demikian tidak berarti bahwa Yehuwa telah menahan pengampunan. Kita harus ingat bahwa disiplin dari Yehuwa merupakan bukti kasih-Nya kepada kita. Menerima dan menerapkannya adalah demi kepentingan terbaik kita.—Ibrani 125-11. 23. Mengapa kita jangan pernah menyimpulkan bahwa belas kasihan Yehuwa tidak dapat menjangkau kita, dan mengapa kita hendaknya meniru pengampunan-Nya? 23 Sungguh menyegarkan untuk tahu bahwa Allah kita ”siap mengampuni”! Meskipun kita mungkin pernah membuat kesalahan-kesalahan, jangan pernah menyimpulkan bahwa belas kasihan Yehuwa tidak dapat menjangkau kita! Jika kita benar-benar bertobat, mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki kesalahan, dan sungguh-sungguh berdoa meminta pengampunan berdasarkan darah Yesus yang tercurah, kita dapat yakin sepenuhnya bahwa Yehuwa akan mengampuni kita. 1 Yohanes 19 Marilah kita meniru pengampunan-Nya dalam cara kita memperlakukan satu sama lain. Jika Yehuwa saja, yang tidak berdosa, dapat dengan begitu pengasih mengampuni kita, mengapa kita, manusia yang berdosa, tidak berupaya sebisa-bisanya untuk mengampuni satu sama lain?
Hak Cipta © 2017 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang Disklaimer Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis dan laman atau melalui email [email protected] diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini. Katalog Dalam Terbitan KDT Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti / Kementerian Pendidikan dan Edisi Revisi. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017. vi, 122 hlm. ilus. ; 25 cm. Untuk SMP Kelas VII ISBN 978-602-282-920-1 jilid lengkap ISBN 978-602-282-921-8 jilid 1 1. Kristen – Studi dan Pengajaran I. Judul II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 268 Penulis Pdt. Janse Belandina Non-Serrano Penelaah Binsar Jonathan Pakpahan, Justitia Vox Dei Hattu, Penyelia Penerbitan Marvel Kawatu Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Cetakan Ke-1, 2013 ISBN 978-602-1530-43-6 jilid 1 Cetakan Ke-2, 2014 Edisi Revisi ISBN 978-602-282-275-2 jilid 1 Cetakan Ke-3, 2016 Edisi Revisi ISBN 978-602-282-921-8 jilid 1 Cetakan Ke-4, 2017 Edisi Revisi Disusun dengan huruf Georgia, 11 pt Kata Pengantar Pendidikan menjadi sarana dalam mengubah masyarakat menuju masa kini dan masa depan yang lebih baik dan berpengharapan. Salah satu tugas pembaharuan yang dilakukan oleh Pendidikan adalah melalui Perubahan Kurikulum yang merupakan salah satu elemen pendidikan. Perubahan kurikulum bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan nasional sekaligus memperbaiki kualitas hidup dan kondisi sosial bangsa Indonesia. Jadi, pengembangan kurikulum 2013 tidak hanya berkaitan dengan persoalan kualitas pendidikan saja, melainkan kualitas kehidupan bangsa Indonesia secara umum agar tahapan pembelajaran memungkinkan peserta didik berkembang dari proses menyerap pengetahuan dan mengembangkan keterampilan hingga memekarkan sikap serta nilai-nilai luhur kemanusiaan. Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan memperbaiki kualitas hidup dan kondisi sosial bangsa Indonesia, peran pendidikan agama amat penting karena agama berkaitan dengan hampir seluruh bidang kehidupan. Oleh karena itu, melalui pendidikan agama, peserta didik yang mempelajari seluruh mata pelajaran dapat mengambil nilai-nilai etika dan moral dari pendidikan agama. Pendidikan agama hendaknya mewarnai output pendidikan di Indonesia sebagai Negara Pancasila. Untuk itu, belajar bukan sekadar untuk tahu, melainkan dengan belajar seseorang menjadi tumbuh dan berubah. Tidak sekadar belajar lalu berubah, dan menjadi semakin dekat dengan Allah. Sebagaimana tertulis dalam Mazmur 11973, “Tangan-Mu telah menjadikan aku dan membentuk aku, berilah aku pengertian, supaya aku dapat belajar perintah-perintah-Mu”. Tidak sekedar belajar lalu berubah, tetapi juga mengubah keadaan. Rancangan kurikulum yang dirangkai dalam Kompetensi Inti sebagai pengikat Kompetensi Dasar membantu peserta didik untuk bertumbuh dan berkembang secara utuh dan holistic dari segi pengatahuan, ketrampilan maupun sikap terhadap diri sendiri, terhadap sesama terlebih kepada Tuhan yang diimaninya. Kecerdasan tidak hanya diukur dari tingginya pengetahuan namun tingginya imanyang nampak melalui sikap terhadap sesama dan Tuhan. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti diharapkan mampu menolong peserta didik untuk membangun solidaritas dan toleransi dalam pergaulan sehari-hari tanpa memandang perbedaan suku, bangsa, agama maupun kelas sosial, pro aktif mewujudkan keadilan, kebenaran, demokrasi, HAM dan Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti iii perdamaian; memelihara lingkungan hidup, mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam berpikir dan bertindak. Sekaligus memiliki ciri khas sebagai anak dan remaja Kristen Indonesia yang cinta tanah air dan bangsa Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti bukan sekadar menyampaikan pesan moral apalagi hanya sekadar mengetahui tata cara hubungan antara manusia dengan Tuhan, melainkan harus menyajikan isi kurikulum yang transformatif dan terinternalisasi dalam diri peserta didik. Artinya, mengubah serta membarui cara pandang dan sikap peserta didik serta mengarahkan peserta didik untuk memahami panggilan Tuhan untuk menjadi berkat bagi sesama dan dunia. Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti pada semua jenjang dan kelas disajikan dalam bentuk pemahaman konsep mengenai Allah Pencipta, pemelihara, penyelamat dan pembaharu yang diimplementasikan dalam bentuk pelaksanaan nilai-nilai kristiani dalam praktik kehidupan. Didalamnya tercantum berbagai aktivitas belajar yang dilakukan peserta didik dalam rangka mencapai kompetensi serta mengembangkan kreativitas dan inovasi pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Buku ini berisi sejumlah aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik dalam rangka mencapai Kompetensi yang telah dirumuskan. Dalamn proses belajar diharapkan peserta didik memperoleh pengalaman-pengalaman belajar yang membantu dirinya bertumbuh secara utuh sebagai manusia makluk mulia ciptaan Allah yang bermartabat. Buku ini merupakan edisi ketiga sebagai penyempurnaan dari edisi kedua. Buku ini sangat terbuka untuk terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, kami mengundang para pembaca memberikan kritik, saran dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada edisi berikutnya. Atas kontribusi tersebut, kami mengucapkan terima kasih. Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka 2045. Jakarta, Januari 2016 Penulis Belandina Non-Serrano iv Kelas VII SMP Daftar Isi Kata Pengantar ................................................................................................................ iii Daftar Isi .......................................................................................................................... v Bab 1 Indahnya Mengampuni ............................................................................ 1 A. Pengantar ............................................................................................ 2 B. Memahami Pengampunan .................................................................. 2 C. Bagaimana Mengampuni .................................................................... 4 Rangkuman .............................................................................................. 6 Bab 2 Karya Pengampunan Allah dalam Yesus Kristus ..................................... 8 A. Pengantar ............................................................................................ 9 B. Makna Pengampunan ......................................................................... 10 C. Pengampunan Allah ............................................................................ 11 Rangkuman .............................................................................................. 16 Tugas ...................................................................................................... 16 Bab 3 Baptisan sebagai Tanda Menjadi Milik Kristus ......................................... 17 A. Pengantar ............................................................................................ 18 B. Arti Baptisan ........................................................................................ 19 C. Baptis Percik atau Selam .................................................................... 23 Rangkuman .............................................................................................. 23 Tugas ....................................................................................................... 23 Bab 4 Dosa dan Pertobatan ............................................................................... 24 A. Pengantar............................................................................................. 25 B. Hakikat Dosa ....................................................................................... 25 C. Akibat Dosa ......................................................................................... 28 D. Pertobatan ........................................................................................... 29 Rangkuman .............................................................................................. 32 Tugas ....................................................................................................... 32 Bab 5 Allah Memelihara Ciptaan-Nya ................................................................ 33 A. Pengantar ............................................................................................ 34 B. Allah Memelihara Ciptaan-Nya ............................................................ 35 Rangkuman .............................................................................................. 40 Tugas ....................................................................................................... 40 Bab 6 Menjaga dan Melestarikan Alam .............................................................. 41 A. Pengantar ............................................................................................ 42 B. Kerusakan Alam .................................................................................. 42 C. Tanggung Jawab Memelihara Alam .................................................... 44 Rangkuman .............................................................................................. 47 Bab 7 Nilai-nilai Kristiani Menjadi Pegangan Hidupku ...................................... 48 A. Pengantar ............................................................................................ 49 B. Nilai Kristiani ........................................................................................ 49 C. Nilai Kristiani Menjadi Pegangan Hidup .............................................. 54 Rangkuman .............................................................................................. 55 Tugas ....................................................................................................... 55 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti v Bab 8 Kerendahan Hati ...................................................................................... 56 Bab 9 A. Pengantar ............................................................................................ 57 Bab 10 B. Makna Kerendahan Hati ...................................................................... 57 Bab 11 C. Ciri-ciri Kerendahan Hati ..................................................................... 59 Bab 12 Rangkuman .............................................................................................. 62 Bab 13 Solider terhadap Teman dan Sahabat ..................................................... 63 Bab 14 A. Pengantar ............................................................................................ 64 B. Makna Solidaritas dalam Pertemanan dan Persahabatan .................. 65 C. Membangun Solidaritas Sosial ............................................................ 67 Rangkuman .............................................................................................. 69 Tugas ....................................................................................................... 70 Membangun Solidaritas Sosial Belajar dari Ajaran Yesus Kristus ......... 71 A. Pengantar ............................................................................................ 72 B. Belajar dari Yesus ................................................................................ 72 C. Solidaritas di Tengah Kehidupan Jemaat Kristen Pertama ................. 73 Rangkuman .............................................................................................. 77 Membangun Solidaritas di Tengah Masyarakat Majemuk ....................... 78 A. Pengantar ............................................................................................ 79 B. Masyarakat Indonesia yang Majemuk ................................................. 79 C. Solidaritas dalam Masyarakat Majemuk .............................................. 84 Rangkuman .............................................................................................. 88 Tugas ....................................................................................................... 88 Hati Nurani Memilih yang Benar ............................................................ 89 A. Pengantar ............................................................................................ 90 B. Peran Hati Nurani ................................................................................ 90 Rangkuman .............................................................................................. 97 Tugas ....................................................................................................... 97 Sekolah dan Keluarga sebagai Tempat Melatih Disiplin .......................... 98 A. Pengantar ............................................................................................ 99 B. Memahami Disiplin .............................................................................. 100 C. Apakah Disiplin Mempengaruhi Kehidupan Remaja ........................... 101 Rangkuman .............................................................................................. 105 Remaja Kristen yang Disiplin ................................................................... 106 A. Pengantar ............................................................................................ 107 B. Makna Disiplin ..................................................................................... 107 C. Mengapa Remaja Membutuhkan Disiplin Diri .................................... 110 Rangkuman .............................................................................................. 113 Daftar Pustaka ............................................................................................................ 114 Profil Penulis ........................................................................................................... 117 Profil Penelaah ........................................................................................................... 118 Profil Editor ........................................................................................................... 121 vi Kelas VII SMP Bab 1 Indahnya Mengampuni Bahan Alkitab Kejadian 451-14; Matius 614-15 dan Matius 1822-35 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 1 Berdoa dan Bernyanyi A. Pengantar Apakah kamu pernah mendengar nama Nelson Mandela? Ia adalah seorang tokoh pejuang Afrika Selatan yang memperjuangkan keadilan bagi kaum kulit hitam di Afrika Selatan yang ditindas dan diperlakukan secara tidak adil. Demi memperjuangkan nasib kaumnya, ia dipenjara lebih dari 20 tahun. Setelah Nelson Mandela dibebaskan dan memenangkan pemilihan umum di Afrika Selatan sehingga terpilih sebagai presiden, orang pertama yang diundang untuk makan malam bersamanya adalah kepala penjara. Padahal dalam masa hukumannya, kepala penjara itu banyak merugikan dirinya. Ketika para wartawan mengajukan pertanyaan kepadanya mengapa Anda memberi prioritas pada kepala penjara yang sering menyakiti Anda? Maka jawab Mandela”Kamu harus terlebih dahulu mengampuni seseorang yang berada di dekatmu dan paling banyak menyakitimu. Jika kamu mampu melakukannya, kamu dapat mengampuni semua orang yang melakukan kejahatan padamu”. Mengampuni berarti membebaskan dirimu dari kebencian dan membiarkan perasaan damai menguasai hatimu. Sikap yang luar biasa, bukan? Pernahkah kamu mengampuni atau diampuni seseorang? Coba ceritakan pengalamanmu itu secara berkelompok atau kamu dapat berbagi dengan teman sebangku tentang bagaimana kamu mengampuni ataupun diampuni oleh seseorang. Apa yang kamu rasakan setelah mengampuni atau diampuni olehnya? Sebaliknya, adakah pengalaman ketika kamu tidak bersedia mengampuni orang lain ataupun tidak diampuni oleh orang lain, bagaimana perasaanmu? B. Memahami Pengampunan Kegiatan 1 Setelah berbagi tentang perasaanmu ketika mengampuni dan diampuni,kini tuliskanlah pemahamanmu tentang arti mengampuni. Menurut saya mengampuni adalah - - - Mengapa hal pengampunan penting bagi orang Kristen? Apakah menurut kamu, dalam hidup ini kita perlu mengampuni orang lain? Sebaliknya, apakah kita membutuhkan pengampunan dari orang lain? 2 Kelas VII SMP Kegiatan 2 Mengampuni artinya kita memaafkan seseorang atas kesalahan yang dilakukannya dan tidak mengungkit kesalahan itu lagi. Pada kenyataannya cukup sulit untuk melakukannya. Mengapa? Karena setiap orang memiliki sifat egois atau keakuan yang cenderung menempatkan dirinya sebagai orang yang paling benar sedangkan orang lain selalu menjadi pihak yang salah. Mengapa demikian? Karena kita selalu tergoda untuk hanya melihat ke dalam diri kita saja, kita berpikir dari sudut diri sendiri, dan lupa untuk berpikir dari sudut orang lain. Contohnya, jika terjadi masalah atau pertikaian dengan teman, kita cenderung menyalahkan teman tanpa mau bersusah payah mencari tahu mengapa dia marah pada kita. Padahal kemungkinan ada perbuatan kita yang tidak berkenan baginya. Banyak orang mengira mengampuni berarti melupakan masalah, merelakan kesalahan orang lain, membebaskan diri dari kebencian, dendam dan marah. Sebenarnya mengampuni itu adalah perbuatan yang terutama kita lakukan untuk diri kita sendiri tanpa melupakan orang yang menyakiti kita. Dengan mengampuni kita melepaskan diri kita dari amarah dan dendam, bukan melepaskan orang lain dari pikiran kita. Namun seberapa dalam pun luka yang telah terjadi, kita tidak akan sembuh dari luka itu sampai kita mengampuni kesalahan orang yang bersangkutan. Pengampunan adalah sebuah keputusan dari hati dan mengampuni tidaklah mengubah masa lalu, melainkan mencerahkan masa depan. Artinya, pengampunan yang diberikan tidak berarti menghapus masa lalu karena semua sudah terjadi. Dengan mengampuni, seseorang dibebaskan dari beban kebencian, dan hati terasa damai. Dengan begitu langkah ke depan menjadi cerah. Apakah Mudah untuk Melupakan Rasa Sakit Hati Kita? Dalam beberapa kasus sangat sulit untuk menyembuhkan luka hati dan rasa benci, tetapi perlu diingat bahwa pengampunan itu dapat berarti hal seperti berikut ini. 1. Membebaskan diri dari beban kebencian dan menggantinya dengan damai sejahtera. Coba kamu ambil air putih dan tuangkan kopi kental atau teh sedikit demi sedikit. Lama kelamaan air putih akan berubah menjadi kuning untuk teh dan hitam untuk kopi. Seperti itulah hatimu diubah dari putih menjadi hitam. Kamu tidak ingin hatimu pekat seperti kopi, bukan? Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 3 2. Tidak berarti kita bersedia terluka untuk kedua kalinya. Yusuf memastikan bahwa saudara-saudaranya telah berubah dan dia tidak akan menjadi korban untuk kedua kalinya. Jadi, kamu dapat mengampuni tetapi tidak menyerahkan dirimu untuk menjadi korban kemarahan ataupun tindakan negatif lainnya. C. Bagaimana Mengampuni? Kamu pernah dipermalukan oleh seseorang dan hal itu selalu tersimpan di dalam ingatanmu. Semakin kamu mengingatnya, semakin dalam rasa benci. Coba kamu berpikir, mengapa dia melakukan hal itu padamu! Kemudian, cobalah membuat daftar penyebabnya. Misalnya, karena kamu pintar dan tekun belajar, atau karena kamu cenderung tidak mau bergaul sehingga teman-teman memiliki pemahaman yang salah tentang dirimu. Mungkin karena kecerobohanmu menyebarkan rahasia yang dipercayakan padamu, atau karena kamu lalai mengundangnya ke pesta ulang tahunmu, atau karena kamu punya teman baru. Jika dirunut, selalu ada hubungan sebab akibat dalam rusaknya sebuah hubungan yang berakhir dengan pertengkaran dan kebencian juga dendam. Jika kita bersikap objektif, kita akan temukan bahwa kedua belah pihak turut menyebabkan rusaknya hubungan antarteman atau saudara. DalamkisahYusuf dansaudara-saudaranya,ia sadarbahwa dahulu ayahnya terlalu mencintai dan mengistimewakan dirinya. Hal itu menyebabkan saudara-saudaranya iri hati dan mereka membencinya. Wujud dari kebencian itu, mereka menjualnya sebagai budak. Namun, dia tidak membenci mereka, tetapi Yusuf juga tidak secara otomatis mengampuni saudara-saudaranya. Dia menguji saudara-saudaranya dengan cara menyelipkan piala ke dalam karung adik mereka yang paling kecil. Yusuf ingin menguji saudara- saudaranya apakah mereka telah berubah, atau mereka akan mengorbankan adiknya seperti dahulu ketika mereka membenci dan menjualnya sebagai budak. Ternyata, saudara-saudaranya telah berubah. Mereka membela adiknya Benyamin serta menangisinya, bahkan kakak tertua rela ditahan untuk menggantikan adiknya. Melalui cara itu, Yusuf mengetahui bahwa kini saudara-saudaranya telah berubah dan karena itu, sudah waktunya dia menyatakan dirinya pada mereka dan memaafkan mereka. Yusuf tidak menanti supaya saudara-saudaranya ketakutan dan mengemis untuk dimaafkan, tetapi dialah yang mengambil inisiatif untuk mendatangi mereka. 4 Kelas VII SMP Jadi, pengampunan yang kita berikan pada seseorang hendaknya lahir dari niat baik dan ketulusan hati kita. Yusuf pada dasarnya memiliki hati pemaaf. Sejak dia melihat mereka, dia sudah mulai berupaya menciptakan pemulihan hubungan persaudaraan mereka. Amatlah penting untuk menghubungkan pengampunan atau memaafkan dengan memulihkan hubungan. Mengapa demikian? Jika kita mengampuni seseorang, upaya kita tidak berhenti hanya pada sekadar mengampuni, kita juga berupaya memulihkan hubungan kita dengan orang itu. Jika mengandalkan kemampuanmu sendiri, tentu sangat sulit untuk mengampuni sesama. Mintalah pada Tuhan agar dapat membantu kamu diberikan hikmat supaya dapat mengampuni orang lain dan juga bersedia memohon maaf pada orang lain atas kesalahanmu. Kegiatan 3 Mendalami Alkitab Baca dengan teliti Matius 1822-35 yang berisi perumpamaan mengenai orang yang kesalahannya telah diampuni, tetapi dia tidak mau mengampuni kesalahan orang lain. Sang raja adalah Tuhan, sedangkan yang berutang adalah umat Tuhan. Simpulan perumpamaan ini terdapat dalam ayat 35. Coba tuliskan pendapatmu tentang bagian Alkitab ini dikaitkan dengan topik mengampuni! Bandingkan dengan pengalamanmu seperti yang telah dibahas dalam pengantar pelajaran ini. Kegiatan 4 Belajar dari Lagu Simak lagu berikut dengan teliti, kemudian nyanyikanlah sambil merenungkan artinya yang berkaitan dengan pengampunan. Apa yang dikatakan lagu ini mengenai pengampunan? Ulangi lagu ini dalam hatimu dan cobalah untuk mengimani pengampunan Allah dalam Yesus Kristus. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 5 Dihapuskan Dosaku Dihapuskan dosaku hanya oleh darah Yesus Aku pulih dan sembuh hanya oleh darah Yesus O darah Tuhanku, sumber pembasuhku Sucilah hidupku hanya oleh darah Yesus Pengampunan dosaku hanya oleh darah Yesus Penyucian hidupku hanya oleh darah Yesus O, darah Tuhanku sumber pembasuhku Sucilah hidupku hanya oleh darah Yesus sumber Kidung Jemaat Tuliskan kesanmu ketika menyanyikan lagu DIhapuskan Dosaku. …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………............................................ ............................................................................................................................. Kegiatan 5 Doa Mohon Pengampunan Rangkuman Allah telah terlebih dahulu mengampuni kita, Dia mengirimkan Yesus Kristus untuk menyelamatkan kita. Cara kita menjawab pengampunan Tuhan adalah dengan mengampuni orang lain yang bersalah kepada kita ataupun rela meminta pengampunan pada seseorang yang kita rugikan dan sakiti. Banyak orang masih merasa sulit untuk mengampuni orang lain maupun meminta pengampunan atas kesalahannya karena mereka selalu berpikir kalau dirinya benar. Memang, jika mengandalkan kemampuan diri sendiri, sulit untuk mengampuni orang lain begitu saja, tetapi orang beriman dapat mengandalkan karunia Roh Kudus untuk membantu menggerakkan hatinya dalam mengampuni orang lain. 6 Kelas VII SMP Tuliskan doa yang intinya kamu memohon pengampunan dari Allah, juga memohon ampun atas semua kesalahan yang telah kamu perbuat pada sesama maupun Tuhan. Berdoa dan Bernyanyi …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………….................................. ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ ....………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………................................ ............................................................................................................................. ............................................................................................................................ ............................................................................................................................ .....………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………............................................ ............................................................................................................................. ............................................................................................................................ ..............................................................................................................…………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 7 Bab 2 Karya Pengampunan Allah dalam Yesus Kristus Bahan Alkitab Efesus 432 dan Kolose 313 8 Kelas VII SMP Edisi Revisi Berdoa dan Bernyanyi A. Pengantar Pada Bab 1 kamu telah belajar tentang indahnya mengampuni. Dalam pelajaran berikut ini kamu akan mendalami Karya Pengampunan Allah dalam Yesus Kristus. Baca dan pelajarilah teks berikut ini. Rasul Paulus mengatakan bahwa kita harus mengampuni sebagaimana Allah telah mengampuni kita Efesus 432 Setelah mempelajari teks di atas, tuliskan komentarmu dalam titik-titik di bawah ini! Jangan lupa ambil Alkitab dan bacalah Efesus 432 dan Kolose 313. Apakah kamu mau dan mampu melakukan seperti yang dituliskan oleh Rasul Paulus dalam teks itu? Apa artinya mengampuni seperti Allah telah melakukannya untuk kita? Kitab Efesus 432 yang tercantum di atas hanya diambil inti sarinya saja karena itu kamu harus membaca teks alkitab. …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………................................... ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 9 B. Makna Pengampunan Kegiatan 1 Bacalah cerita di bawah ini, kemudian diskusikan dengan teman-temanmu mengenai isi cerita dan kaitannya dengan pengampunan. Seorang pria Irlandia, Gordon Wilson, bersama putrinya yang berusia 28 tahun, Marie, pergi menonton pawai di Kota Enniskillen di Irlandia Utara. Ketika mereka berdiri di samping sebuah dinding batu sembari menantikan kesatuan prajurit dan polisi Inggris berbaris melewati mereka, sebuah bom dari teroris meledak di belakang mereka. Enam orang tewas seketika karena ledakan itu. Gordon dan putrinya terkubur beberapa meter di bawah tumpukan batu. Gordon merasakan bahu dan lengannya terluka, tetapi dia tidak dapat bergerak. Kemudian, dia merasakan ada seseorang menyentuh jari-jarinya. “Ini Ayah, kan?” bisik Marie. “Betul, Marie,” sahut ayahnya. Gordon mendengar suara samar orang-orang yang berteriak kesakitan, kemudian suara yang jauh lebih jelas, yakni teriakan Marie. Dia meremas tangan putrinya kuat-kuat sambil berkali-kali bertanya apakah dia baik-baik saja. Di antara jerit kesakitannya, Marie berkali- kali meyakinkan ayahnya bahwa dia baik-baik saja. “Ayah, aku sangat mengasihi Ayah,” itulah kata-kata terakhir putrinya yang didengar Gordon. Empat jam kemudian, setelah mereka akhirnya diselamatkan, Marie meninggal dunia di rumah sakit karena mengalami kerusakan parah di otak dan tulang belakang. Selanjutnya siang itu, seorang wartawan BBC ingin mewawancarai Gordon. Setelah dia menggambarkan apa yang sedang terjadi, wartawan itu bertanya kepada Gordon, “Bagaimana perasaan Anda terhadap orang yang memasang bom itu?” Jawabannya sangat mengejutkan. “Saya tidak membenci mereka,” sahut Gordon. “Saya tidak dendam kepada mereka. Kata-kata yang sengit tidak akan menghidupkan Marie Wilson kembali. Saya akan berdoa malam ini dan setiap malam agar Allah mengampuni mereka.” Sebagian orang menduga bahwa pernyataan itulah yang akhirnya menenangkan kelompok-kelompok militer yang sebelumnya sangat marah terhadap pengeboman itu, dan hal itu mencegah terjadinya suatu serangan balasan yang berdarah. Pada bulan berikutnya, banyak orang bertanya kepada Gordon bagaimana dia dapat mengampuni tindakan kejam yang 10 Kelas VII SMP didasari kebencian tersebut. “Hati saya terluka,” ujar Gordon. “Saya telahkehilangan putri saya, tetapi saya tidak marah. Kata-kata terakhir Marie kepada saya, kata-kata kasih, menumbuhkan kasih saya. Saya menerima anugerah Allah untuk mengampuni melalui kekuatan kasih-Nya bagi saya.” Selama bertahun-tahun setelah tragedi yang merenggut nyawa putrinya dan yang juga nyaris merenggut nyawanya sendiri itu, Gordon Wilson bekerja tanpa mengenal lelah untuk memperjuangkan kedamaian dan rekonsiliasi di Irlandia Utara sampai akhir hayatnya. Diunduh dari Meity Mamahit Ministry, tanggal 14 Januari 2013 Diskusikan dalam kelompok beberapa hal berikut. 1. Apa makna dari tindakan Gordon Wilson? 2. Mengapa Gordon Wilson rela mengampuni teroris yang telah menyebabkan putrinya tewas? 3. Jika kamu adalah Gordon Wilson, bagaimana sikapmu terhadap para teroris? C. Pengampunan Allah Kegiatan 2 Mendalami Pengampunan Allah di dalam Yesus Kristus dan Mendiskusikannya Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, Allah telah merencanakan penyelamatan bagi manusia. Hal itu terbukti melalui peristiwa air bah di mana Allah memusnahkan bumi dan seluruh isinya, namun menyelamatkan satu keluarga yang hidup menurut ajaran-Nya. Nuh dan keluarganya serta tumbuhan dan hewan berpasang-pasangan yang ada bersama mereka diselamatkan oleh Allah. Peristiwa air bah juga membuktikan bahwa kejahatan manusia sangat menyakiti Allah. Namun, Dia tetap mengampuni dan menyelamatkan manusia yang hidup benar di hadapan-Nya. Allah tidak pernah berhenti melakukan karya penyelamatan-Nya dari dahulu sampai sekarang hingga masa yang akan datang. Mengapa Allah harus mengutus Yesus datang ke dunia untuk mengampuni serta menyelamatkan manusia? Berikut ini beberapa alasan Allah mengutus Yesus turun ke dunia Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 11 a. Karena Allah mengasihi manusia. Sebesar apa pun kekecewaan-Nya terhadap manusia, hal itu tidak mengurangi cinta-Nya yang begitu dalam pada manusia. Allah mengasihi semua ciptaan-Nya dan Dia selalu memberi kesempatan untuk bertobat dan kembali pada-Nya. Sebenarnya,bukan hal yang mudah juga bagi manusia untuk selalu menjaga ketaatan hidup dalam iman. Mengapa? Karena begitu banyak godaan yang ada di sekitar kita. Demikian pula manusia yang hidup di zaman Nuh. Mereka tergoda oleh indahnya kehidupan yang penuh dengan kejahatan. Hidup dalam pesta pora, kejahatan seksual, menindas, menyakiti sesama, merampas hak orang lain, dan menyalahgunakan kekuasaan. Semua itu membawa kenikmatan tersendiri bagi manusia. Inilah yang disebut oleh Rasul Paulus dengan hidup oleh daging dan bukan hidup oleh roh. Bahwa keinginan daging akan membawa manusia pada kebinasaan, sebaliknya keinginan Roh membawa pada keselamatan. Hidup oleh Roh artinya hidup yang dipimpin oleh Roh dan hidup menurut perintah Allah. Kamu juga pernah mengalami apa yang disebut sebagai godaan, bukan? Godaan di sekolah, di rumah, di lingkungan teman-teman sepergaulanmu, TV, internet, permainan elektronik, dan lain-lain. Meskipun kamu membutuhkan teman-teman untuk bergaul dan berbagi, tetapi terkadang pertemanan juga membawa kamu melakukan banyak hal yang menyedihkan dan mengecewakan. Meskipun kamu membutuhkan TV dan internet untuk belajar dan bermain, tetapi terkadang media tersebut menyuguhkan banyak hal yang bertentangan dengan imanmu. Jadi, dapat kita bayangkan betapa manusia di zaman dulu hingga kini berhadapan dengan banyak godaan. Haruskah manusia menyerah pada berbagai godaan tersebut? Bagaimana caranya menghadapi semua godaan? Sebelum terangkat ke Surga, Yesus sudah berjanji untuk mengirimkan Roh Kudus menemani umat-Nya. Janji itu sudah dipenuhi sejak hari Pentakosta di mana Roh Kudus turun mendiami para rasul dan berdiam di hati setiap orang yang percaya, termasuk kamu. Oleh karena itu, kamu dapat meminta pada Yesus untuk membiarkan Roh Kudus memimpinmu. Caranya bagaimana? Dengan tekun dan setia membaca Alkitab dan berdoa. b. Allah Mahapengampun. Dia bersedia mengampuni manusia yang bertobat dan berbalik pada-Nya. Ketika Yesus ditanya berapa kali kita harus mengampuni orang yang bersalah kepada kita, jawab Yesus 70x7 kali. Artinya,pengampunan itu tak terbatas, setiap kali kamu dapat mengampuni sesama seperti yang dikatakan oleh Rasul Paulus bahwa kita harus 12 Kelas VII SMP mengampuni orang lain seperti Kristus telah mengampuni kita. Terkadang kita mau mengampuni, namun masih tersisa kebencian jika mengingat semua kejahatan yang dilakukan seseorang pada kita. Apakah kamu pernah merasakannya? Kristus telah mengampuni dan menyelamatkan kamu, kamu wajib mengampuni orang lain, juga mohon ampunan pada orang lain jika kamu bersalah. Bagaimana jika orang lain itu tidak mau mengampunimu? Teruslah berdoa dan berbuat baik padanya, suatu saat hatinya akan luluh dan mengampunimu juga. Janganlah berpatokan pada sikap orang lain yang tidak mau mengampunimu. Patokanmu haruslah pada Yesus Kristus yang rela mengampunimu, lakukan hal yang sama. Pengampunan tanpa syarat tidak berarti meniadakan kewaspadaan atau daya kritis sebagai orang beriman. Artinya, kita mengampuni sesama, tetapi bersikap kritis sehingga pengampunan kita tidak disalahgunakan. Misalnya, Yusuf yang menguji saudara-saudaranya untuk memastikan apakah mereka telah berubah. c. Karena Allah adalah penyelamat. Dia sudah berulang kali menyelamatkan manusia melalui para nabi yang diutus-Nya, akhirnya Dia rela hadir ke dunia dalam diri Yesus Kristus, putra-Nya. Allah turun ke dalam dunia untuk menyelamatkan manusia. Mengapa? Karena manusia yang berdosa tidak akan mampu menyelamatkan sesamanya, sehingga Allah bertindak mendatangi manusia secara langsung untuk menyelamatkan manusia. Yesus Kristus adalah Tuhan dan manusia. Bagaimana mungkin? Dia lahir sebagai manusia, merasakan semua yang dapat dirasakan oleh manusia; Dia menjadi lapar, haus, sedih, dan juga dapat marah. Dia juga merasakan penderitaan seperti manusia lainnya. Namun, Dia tidak berdosa karena dikandung dari Roh Kudus, Dia adalah Tuhan yang bangkit dari antara orang mati dan naik ke Surga. Dia mati menebus dosa manusia. Tidak ada seorang manusia pun yang dapat melakukan tindakan seperti yang telah dilakukan oleh Yesus. Dia tidak berdosa, tetapi harus menderita dan mati sama seperti orang berdosa, menurut Rasul Paulus, Dia menanggung segala dosa kita. Allah mengampuni kita di dalam Kristus dengan mendamaikan kita dengan diri-Nya. Melalui pengampunan itu, Allah memperbaiki hubungan- Nya dengan manusia. Menurut Rasul Paulus, manusia adalah orang-orang yang berutang, yaitu utang dosa dan Kristuslah yang telah membayar lunas utang dosa kita melalui darah-Nya, melalui kematian-Nya di kayu salib. Tuhan Allah mengampuni kita di dalam Kristus dengan membatalkan utang kita kepada-Nya. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 13 Setelah mendalami topik ini, diskusikan beberapa hal berikut. 1. Berbagai godaan yang kamu alami di sekolah dan di rumah! 2. Cara kamu mengatasi godaan itu! 3. Mengapa Allah susah payah harus menyelamatkan manusia melalui pengorbanan Yesus Kristus? Kegiatan 3 Mendalami Alkitab Bacalah Yohanes 81-11, kemudian ceritakan sikap Yesus ketika orang menghadapkan-Nya dengan seorang perempuan yang berbuat dosa. Mengapa Yesus tidak menghukumnya? Jika orang yang melakukan kesalahan dan kejahatan terhadapmu datang dan mengaku kejahatannya kepadamu, apa yang kamu lakukan padanya? Kamu dapat menceritakannya secara berkelompok. Misalnya, kelompok pertama menceritakan pengantar bagaimana orang membawa perempuan berdosa itu kepada Yesus. Kelompok kedua bercerita bagaimana tanggapan Yesus. Kelompok ketiga mengemukakan pendapat mengapa Yesus tidak menghukum perempuan itu. Kelompok keempat dapat mengemukakan apa tindakan kamu jika teman atau orang lain datang mengakui kesalahannya padamu. Kegiatan 4 Melakukan Permainan “Bertahan dari Godaan” Waktu 30 menit Alat kertas dan alat tulis Buatlah kelompok, terdiri dari 5-10 orang, jika jumlah peserta sedikit, buatlah kelompok 2-4 orang. 14 Kelas VII SMP Petunjuk permainan 1. Guru akan mengumumkan bahwa peserta akan mengadakan perjalanan ke luar negeri. 2. T iap peserta menentukan barang apa saja yang akan dibawa ke luar negeri jumlah 30-40 barang. 3. Barang-barang tas, tempat makan, makanan, obat, dan lain- lain. Jika ada benda yang jumlahnya dua, misalnya tempat makan dibawa dua buah, tetap dihitung dua buah. 4. P eserta tidak boleh membawa benda-benda yang tak mungkin dibawa seperti mobil, dan kuda. Kemudian tidak boleh menyebut benda yang tidak ada di dunia nyata. 5. B eri nama pada kertas catatanmu. 6. S etelah selesai memilih dan menuliskan barang-barang yang harus kamu bawa, akan ada pengumuman. 7. Guru mengumumkan bahwa pesawatmu jatuh di daerah tropis dan kamu tidak dapat membawa semua barangmu. Kamu hanya diizinkan memilih dua barang saja. 8. K amu diberi waktu untuk berdiskusi dua barang apa yang akan dibawa kelompokmu, lingkari dua barang yang akan kamu bawa. 9. G uru meminta peserta menyebutkan dua barang yang akan mereka bawa dan sebutkan alasan mengapa mereka memilih dua barang itu. 10. Guru yang akan menentukan akhir dari permainan ini. Kelompok yang tepat memilih benda yang harus dibawa dan sesuai dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan adalah kelompok yang selalu mampu mengantisipasi masalah dan kemungkinan tahan menghadapi godaan atau pencobaan. Coba kemukakan pengalaman kamu ketika bermain, bagaimana kamu menetapkan barang apa yang akan kamu bawa dan mengapa kamu memilih barang-barang tersebut? Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 15 Rangkuman Allah mengampuni dan menyelamatkan umat-Nya melalui Yesus Kristus. Dalam diri Yesus Kristus, Allah merendahkan diri-Nya menjadi sama dengan manusia demi mengampuni dan menyelamatkan umat-Nya. Allah adalah Allah yang pengasih dan pengampun, berulang kali manusia menyakiti hati-Nya, berbalik dari jalan-Nya, namun Allah tetap mengampuni dan menyelamatkan manusia. Pengampunan Allah memberi kekuatan bagi tiap orang percaya untuk terus berjuang mempertahankan iman dan percayanya. Berdoa dan Bernyanyi Tugas Bertanyalah pada orangtua atau walimu beberapa hal di bawah ini. a. Kapan kamu dibaptis? b. Siapa yang membaptismu? c. Apa arti baptisan menurut orangtua atau walimu? Di samping itu, kamu juga diminta bertanya pada pendeta di gerejamu atau majelis mengenai arti baptisan, tujuan baptisan, dan syarat-syarat untuk dibaptis. Tugas ini akan dipresentasikan pada pertemuan berikutnya. 16 Kelas VII SMP Bab 3 Baptisan sebagai Tanda Menjadi Milik Kristus Bahan Alkitab Kisah Para Rasul 194 dan Roma 61-6 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 17 Berdoa dan Bernyanyi A. Pengantar Pelajari gambar di bawah ini dan jelaskan secara rinci isi gambar tersebut! Atau kamu dan teman-temanmu dapat bermain peran mengenai baptisan. Sumber Gambar Baptisan Bayi Sekarang, kemukakan secara lisan hasil wawancaramu dengan orang tua di rumah. Kapan kamu dibaptis? Siapa yang membaptismu? Apa kata orang tuamu tentang arti baptisan? Tuliskan di sini Saya dibaptis pada tanggal …………………. bulan ………………… tahun ……………… Saya dibaptis oleh ………………………………… Menurut orang tua saya arti baptisan adalah ……………………………………………………………………………………............................. ............................................................................................................................. ……………………………………………………………………………………............................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. 18 Kelas VII SMP B. Arti Baptisan Kegiatan 1 Mempresentasikan laporan hasil temuan dari berbagai bacaan mengenai arti baptisan, tujuan baptisan, dan persyaratan orang menerima baptisan. Jika kamu tidak mencari dari berbagai bacaan, kamu dapat mempresentasikan hasil wawancaramu dengan pendeta atau majelis di gerejamu. Kegiatan 2 Memahami arti Baptisan Menurut Alkitab Baptisan berasal dari bahasa Yunani, yaitu baptizo berarti menyelamkan atau mencelupkan. Dalam Injil Markus 74; Lukas 1138, tampak adat istiadat Yahudi mengenai membasuh anggota tubuh dengan air sebagai simbol pembersihan diri. Adat kebiasaan ini berkaitan dengan makna baptisan sebagai pembasuhan atau membersihkan dengan air. Dalam Kitab Roma 61-6, Rasul Paulus memberikan penekanan pada arti baptisan Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan, bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karu- nia itu? Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya? Atau tidak tahukah kamu bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya dengan demikian, kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkit- kan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya. Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 19 Rasul Paulus mengajarkan bahwa baptisan merupakan tanda pertobatan manusia yang ingin masuk ke dalam hidup baru didalam Kristus. Sebagaimana Kristus telah mati untuk menebus dosa-dosa kita, baptisan kita merupakan tanda pertobatan di mana dosa kita dihapuskan. Jauh sebelum Yohanes Pembaptis melakukan baptisan, dalam tradisi Yahudi juga ada tata cara pembasuhan dengan air yang bermakna membasuh dosa manusia, seperti Naaman yang menyelam ke dalam air untuk menyembuhkan penyakitnya. Injil Markus 14-11 menunjukkan bahwa baptisan Yohanes adalah kelanjutan penerus dari adat pembasuhan Perjanjian Lama, namun dengan pengertian baru, yaitu bukan sekadar penyucian, tetapi sebagai “lambang pertobatan” Kisah Para Rasul 194 untuk menerima “pengampunan dosa” Lukas 33. Yohanes mengatakan dia membaptis dengan air, tetapi Yesus membaptis dengan Roh. Yesus sendiri datang untuk dibaptis oleh Yohanes. Mulanya Yohanes ragu, tetapi Yesus harus menggenapi nubuat mengenai diri-Nya. Baptisan membasuh tubuh dan jiwa kita dari gaya dan cara hidup lama ke gaya dan cara hidup baru, yaitu hidup menurut ajaran Kristus. Dengan demikian, dalam hidup baru ini, kita dibebaskan dari perhambaan dosa. Sebaliknya, kita menjadi hamba Allah di dalam Yesus Kristus. Dibebaskan dari hamba dosa artinya manusia diberi kekuatan untuk melawan kuasa dosa dengan mengandalkan kuasa Yesus. Baptisan menjadi pertanda seseorang menjadi “milik Kristus,” kita mati bersama Kristus dan bangkit bersama Dia. Melalui baptisan, kehidupan lama yang penuh dosa dikuburkan dan kita bangkit dalam hidup yang baru. Jika demikian, apakah baptisan merupakan jaminan keselamatan bagi orang Kristen? Keselamatan diperoleh hanya karena anugerah Allah di dalam Yesus Kristus. Kita dibaptis karena kita telah diselamatkan oleh Allah di dalam Yesus Kristus. Jadi, tindakan Allah mendahului tindakan manusia, semua yang kita lakukan merupakan wujud jawaban kita terhadap kasih karunia Allah di dalam Yesus Kristus. Semua manusia berdosa. Karenanya, semua manusia membutuhkan pengampunan. Pembaptisan hanyalah merupakan awal dari suatu proses sepanjang hidup sebagai anak-anak terang. Berdoa dan membaca Alkitab merupakan bagian dari proses itu. Hidup sebagai anak-anak terang artinya berpikir, berkata- kata, dan bertindak sesuai dengan terang Firman Tuhan atau ajaran Yesus. 20 Kelas VII SMP Baptisan Yohanes Baptisan Yohanes adalah baptisan pertobatan yang dilakukan di Sungai Yordan. Sebenarnya, orang Yahudi yang hidup jauh sebelum zaman Yohanes pembaptis pun sudah mengenal adanya baptisan, yaitu melalui adat “pembasuhan” seperti yang dilakukan oleh Nabi Elisa terhadap Naaman. Adat “pembasuhan” Perjanjian Lama lebih mempunyai arti sebagai penyucian diri, sedangkan baptisan Yohanes bersifat eskatologis menuju kepada Kristus yang akan membaptiskan dengan Roh Kudus Markus 14-8. Baptisan Yohanes sekalipun bermakna “penyucian diri dari dosa” ataupun pembasuhan, namun sifatnya melambangkan pertobatan dan pengharapan akan kebangkitan Kristus. Baptisan Anak-Anak Gereja mengakui dan melaksanakan baptisan anak, dari usia bayi, dan baptisan dewasa. Akan tetapi ada juga beberapa gereja yang hanya mengakui baptisan orang dewasa. Dalam Injil Lukas 1816a, Matius 1914a; Markus 1014a, Yesus memarahi murid-murid-Nya yang ingin menghalang-halangi anak-anak datang kepada-Nya. Dia mengatakan “biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka. Yesus memberkati anak-anak. Maka, baptisan anak-anak memiliki dasar dalam Alkitab bahwa Yesus sendiri menyambut anak-anak dan memberkati mereka. Jadi, baptisan anak-anak memiliki dasar dalam Alkitab, begitu pula baptisan orang dewasa Injil Matius 2819-20. Baptisan merupakan Perintah Yesus Dalam Injil Matius 2819-20, Yesus minta murid-murid-Nya untuk pergi ke seluruh penjuru bumi, kabarkan Injil Kerajaan Allah, dan baptis orang- orang percaya dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Yesus menginginkan agar keselamatan diperluas mencakup seluruh yang pada mulanya dipahami hanya milik bangsa Israel sebagai umat pilihan, kini diperluas Yesus menjadi milik semua bangsa. Setiap orang dari berbagai bangsa yang percaya kepada-Nya menjadi murid-Nya. Tandanya adalah melalui baptisan dan mereka pun menerima anugerah keselamatan. Jadi, unsur percaya amat penting dalam baptisan, yaitu hanya orang yang percaya kepada Kristus dan orang yang bertobat yang akan menerima baptisan kudus. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 21 Sumber Gambar Yesus dibaptis di Sungai Yordan Yesus sendiri menjalani baptisan oleh Yohanes pembaptis di Sungai Yordan. Ketika Dia dibaptis, turunlah Roh Kudus ke atas kepala-Nya dan ada suara dari langit yang mengatakan “Inilah anakKu yang Kukasihi, kepada- Nya Aku berkenan.” Kegiatan 3 Mendalami Alkitab dan Diskusi Bentuklah dua kelompok besar, kemudian bacalah bagian Alkitab dari Kitab 2 Raja-raja 51-14. Kitab ini bercerita mengenai Naaman yang disembuhkan dari penyakitnya karena diminta Nabi Elisa untuk mandi tujuh kali di sungai Yordan, dan dia pun sembuh. Baca pula Injil Markus 14-8 yang bercerita tentang baptisan Yohanes Pembaptis. Diskusikan beberapa hal berikut ini. 1. Apakah makna baptisan menurut bacaan Alkitab yang kamu baca? 2. Adakah unsur penting yang tak boleh dilupakan dalam baptisan, yaitu mengenai “percaya”. Apakah perbedaan antara “baptisan” dalam Markus 14-8 dan baptisan dalam 2 Raja-raja 51-14? Presentasikan hasil diskusimu. Setiap kelompok diwakili oleh juru bicara atau ketua kelompok. 22 Kelas VII SMP C. Baptis Percik atau Selam Sejak beberapa waktu yang lalu, banyak terjadi perdebatan mengenai cara baptisan mana yang lebih alkitabiah. Namun, Alkitab tidak memberikan penekanan pada cara baptis tertentu. Alkitab lebih memberikan penekanan pada makna baptisan. Setiap gereja melakukan cara baptisan menurut tradisi dan aturan gereja masing-masing. Yang terpenting bukan cara seseorang dibaptis melainkan makna baptisan itu sendiri. Kegiatan 4 Menulis Puisi Buatlah puisi yang berisi keyakinanmu bahwa kamu mengimani pengampunan Allah melalui Yesus Kristus. Rangkuman Baptisan merupakan salah satu sakramen dalam gereja Protestan yang mengakui dua sakramen, yaitu sakramen Perjamuan Kudus dan Baptisan Kudus. Baptisan Kudus merupakan tanda seseorang menjadi bagian dari persekutuan orang percaya yang telah bertobat dan bersedia hidup baru dalam anugerah Yesus Kristus. Semua orang yang telah dibaptis dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus adalah orang-orang yang telah menjadi bagian atau anggota dari persekutuan orang percaya. Jika seseorang dibaptis pada masa kanak-kanak, dia dibaptis berdasarkan pengakuan dan iman orang tuanya. Berdoa dan Bernyanyi Tugas Carilah dari berbagai sumber pemahaman tentang dosa dan pertobatan serta hal-hal yang berkaitan dengannya. Minggu depan akan kita diskusikan dalam kelas. Kamu dapat bertanya kepada pendeta atau majelis di tempat tinggalmu. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 23 Bab 4 Dosa dan Pertobatan Bahan Alkitab Mazmur 51; Lukas 157; 1 Yohanes 19 24 Kelas VII SMP Berdoa dan Bernyanyi A. Pengantar Bahan pelajaran dalam Bab 4 membahas mengenai dosa dan pertobatan. Pembahasan materi dan kegiatan bertujuan membimbing kamu untuk menyadari kenyataan bahwa semua manusia berdosa. Namun, Allah tidak membiarkan manusia hidup dalam dosa. Dia mencari dan menyelamatkan manusia berdosa. Alkitab memberi kesaksian bahwa manusia pada dasarnya adalah berdosa. Oleh karena itu, manusia membutuhkan kasih karunia Allah supaya diampuni dan diselamatkan. Tidak ada satu pun manusia di muka bumi ini yang luput dari dosa Kitab 1 Raja-raja 846; 2 Tawarikh 636. Upah dosa adalah maut karena itu manusia membutuhkan keselamatan di dalam Yesus Kristus. Dia yang tidak berdosa telah memikul dosa manusia. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi manusia untuk tidak mengaku dosanya dan bertobat. Mengenai pertobatan, Yesus dalam perumpamaan tentang domba yang hilang mengatakan “Akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.” B. Hakikat Dosa Kegiatan 1 Kemukakan hasil temuanmu mengenai arti dosa dan pertobatan! Dapatkah kamu menceritakan pengalamanmu ketika melakukan kesalahan? Apa yang dilakukan oleh orang tua atau gurumu ketika kamu melakukan kesalahan? Terlebih ketika kamu melakukan sesuatu yang dilarang oleh orang tua atau guru. Bagaimana tanggapan orang tua dan guru terhadap pelanggaran yang kamu lakukan? Setiap pelanggaran pasti ada hukumannya, bukan? Apalagi Allah, sangat kecewa ketika Adam dan Hawa lebih percaya kepada ular daripada kepada Allah. Dalam kekecewaan-Nya, Allah tidak meninggalkan manusia. Dia memanggil manusia, mencari, menemukan, dan menyelamatkan mereka. Padahal apa yang dilakukan oleh Adam dan Hawa adalah sebuah pemberontakan yang melawan perintah Allah. Mereka ingin menjadi sama seperti Allah sesuai dengan apa yang dikatakan oleh ular jika mereka makan dari buah pohon kehidupan, mereka akan menjadi sama seperti Allah. Ternyata apa yang dikatakan oleh ular itu salah. Adam dan Hawa menyesal. Namun, semua sudah terlambat. Begitulah manusia. Biasanya setelah melakukan kesalahan, barulah penyesalan datang. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 25 Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Adam dan Hawa terbuang dari Taman Eden akibat memberontak terhadap Allah. Nyanyikan lagu ini penuh penghayatan, kemudian ceritakan pemahamanmu mengenai isi lagu nya. Meski Tak Layak Diriku Meski tak layak diriku, tetapi kar’na darahMu Dan kar’na kau memanggilku, ku datang Yesus padaMu Sebagaimana adanya jiwaku sungguh bercela darah-Mulah pembasuhku, ku datang Tuhan, padaMu Sebagaimana janjiMu menyambut dan membasuhku Ya anak domba yang kudus ku datang kini padaMu Sumber Kidung Jemaat 26 Kelas VII SMP Kegiatan 2 Bermain Peran Baca Kitab Kejadian 31-19, kemudian pentaskan peristiwa Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa. Dalam dialog antara Allah dan Adam, hendaknya diberi penegasan. Ketika Allah mencari dan memanggil Adam. Ketika Adam mengadu bahwa Hawa yang membawa buah itu padanya. Ketika Hawa mengatakan bahwa ular yang menipunya dan bagaimana Allah menyatakan hukuman kepada mereka. Di akhir pementasan, kamu dapat memberikan simpulan atau pengamatanmu terhadap kisah ini. Kegiatan 3 Pendalaman Materi Dosa adalah pemberontakan manusia melawan Allah dan kehendak-Nya. Manusia ingin menjadi sama dengan Allah. Salah satu aspek yang menonjol dari dosa adalah sifat mementingkan diri sendiri. Beberapa hal berikut ini merupakan akibat tindakan dosa. 1. Dosa menyebabkan kerusakan moral di dalam diri manusia yang menentang semua kehendak baik manusia. 2. Dosa menyebabkan manusia menginginkan kesenangan diri sendiri tanpa menghiraukan kesejahteraan orang lain atau perintah Allah. Sikap ini mengakibatkan kekerasan dan kekejaman kepada orang lain dan pemberontakan terhadap Allah dan hukum-Nya. 3. Dosa membuat manusia menolak untuk tunduk kepada Allah dan Firman-Nya Roma 118-25 dan Roma 87. Dosa adalah perseteruan dengan Allah Roma 510; Roma 87 dan Kolose 121 dan ketidaktaatan kepada-Nya Roma 1132; Efesus 22; 56. 4. Dosa menyebabkan kita senang melakukan ketidakadilan Roma 121-32 dan Kejadian 65. 5. Dosa juga merupakan kuasa yang memperbudak dan merusak Roma 39; Roma 612; Roma 714 dan Galatia 322. Dosa berakar dalam keinginan manusia yang serakah. 6. Dosa memasuki umat manusia melalui Adam Roma 512, Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 27 memengaruhi semua orang Roma 512, mengakibatkan hukuman ilahi Roma 118, mendatangkan kematian rohani Roma 623; Kej. 217, dan hanya dapat dikalahkan sebagai suatu kekuatan oleh iman kepada Kristus dan karya penebusan-Nya. C. Akibat Dosa Hubungan manusia dengan Allah yang pada mulanya baik menjadi terputus. Manusia membutuhkan perantara untuk bertemu dengan Allah karena hidup manusia sudah tercemar. Ada beberapa akibat dosa yang dapat dikemukakan seperti berikut. 1. Dosa mengakibatkan hubungan manusia dengan Allah menjadi rusak. Setelah Adam dan Hawa berdosa, mereka tidak dapat bertemu dengan Allah. Ketika mereka mendengar suara-Nya, mereka ketakutan dan bersembunyi. 2. Dosa mengakibatkan konflik dalam diri seseorang. Seperti racun yang mematikan, dosa meracuni seluruh sistem dalam diri kita. Hati kita menjadi ternoda oleh dosa, sifat alami menjadi rusak. Kita tidak dapat melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan. Kita terbebani dengan perasaan bersalah dan damai sejahtera hilang dari hidup manusia. Misalnya, ketika kamu melakukan kesalahan, meskipun orang lain tidak mengetahuinya, tetapi kamu selalu dikejar oleh rasa bersalah. 3. Dosa mengakibatkan rusaknya hubungan manusia dengan sesama dan dengan alam. Ketika dosa berkuasa dalam hidup kita, hubungan kita dengan sesama, dengan alam dan ciptaan lainnya menjadi rusak. Konflik terjadi di rumah tangga, masyarakat dan di antara bangsa-bangsa. Akibat dari konflik ini dapat dilihat pada kebrutalan yang terjadi dalam masyarakat. Terjadi pertikaian yang seringkali diikuti oleh kekerasan dan peperangan antarbangsa. Rusaknya hubungan antara manusia dan alam mengakibatkan manusia mengeksploitasi alam dan merusaknya. Hidup manusia jadi terancam oleh alam yang telah rusak. Misalnya, penggundulan hutan yang berperan sebagai humus penahan air hujan, akibatnya terjadi banjir yang merugikan manusia. Jika terjadi dalam skala besar, banjir dapat merenggut jiwa manusia. 28 Kelas VII SMP 4. Dosa menyebabkan manusia menghadapi kematian secara rohani. Banyak orang berpikir bahwa kematian merupakan akhir dari segalanya dan kesalahan yang dilakukan akan terlupakan. Namun, faktanya tidaklah demikian. Apakah manusia mampu membebaskan diri dari dosa? Manusia tidak berdaya dan tidak mampu melakukannya. Hanya Allah yang dapat menolong manusia keluar dari dosanya. Manusialah yang memberontak melawan Allah. Maka, hanya Allahlah yang dapat memadamkan pemberontakan itu melalui pengampunan dan keselamatan dalam diri Yesus Kristus. Tidak ada jalan lain selain Allah menolong orang yang jatuh dalam dosa. “Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita, orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan Allah. Akan tetapi, Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita; ketika kita masih berdosa” Roma 56 dan 8. Inilah bentuk pertolongan yang ditawarkan Allah kepada manusia. D. Pertobatan Menurut Alkitab, “bertobat” berarti berbalik secara total dari perbuatan lama yang melawan kehendak Allah ke hidup baru, yaitu menurut kehendak Allah. Kisah Rasul 2620 menyatakan, “Tetapi mula-mula aku memberitakan bahwa mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan itu.” Kalau demikian, apa hubungan antara pertobatan dan keselamatan? Kitab Kisah Para Rasul tampaknya secara khusus memusatkan perhatian pada pertobatan dalam hubungannya dengan keselamatan Kisah Para Rasul 238; Kisah Para Rasul 319; Kisah Para Rasul 1118; Kisah Para Rasul 1730; Kisah Para Rasul 2021 dan Kisah Para Rasul 2620. Bertobat berkaitan dengan keselamatan, maknanya adalah mengubah pikiran seseorang dalam hubungannya dengan Yesus Kristus. Dalam khotbah Petrus pada hari Pentakosta Kisah Para Rasul 2, ia mengakhirinya dengan panggilan agar orang-orang bertobat Kisah Para Rasul 238. Bertobat dari apa? Petrus memanggil orang-orang yang menolak Yesus Kristus Kisah Para Rasul 236 untuk mengubah pikiran mereka mengenai Dia dan mengakui bahwa Yesus sungguh-sungguh adalah “Tuhan dan Kristus” Kisah Para Rasul 236. Petrus memanggil orang-orang untuk mengubah pikiran mereka dari menolak Kristus sebagai Mesias menjadi beriman kepada-Nya sebagai Mesias dan Juruselamat. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 29 Jadi, bertobat artinya mengubah sikap dan gaya hidup yang tadinya tidak hidup dalam iman kepada Yesus menjadi hidup dalam iman kepada Yesus. Hidup dalam iman artinya mewujudkan semua ajaran Yesus dalam perbuatan. Penting untuk memahami bahwa pertobatan bukanlah hasil usaha manusia untuk mendapatkan keselamatan. Tidak ada seorang pun dapat bertobat dan datang kepada Allah kecuali jika Allah menarik orang tersebut kepada-Nya Yohanes 644. Kisah Para Rasul 531 dan Kisah Para Rasul 1118 mengindikasikan bahwa pertobatan adalah pemberian Allah yang dimungkinkan semata-mata karena anugerah-Nya. Tidak ada seorang punyang dapat bertobat kecuali Allah menganugerahkan pertobatan. Tetapi, peran manusia tetap penting, yaitu anugerah Allah mengenai pertobatan itu harus disambut oleh manusia dengan kesadaran dan keinginan untuk berubah dan bertobat. Berbalik dari dosa merupakan salah satu hasil dari pertobatan yang sejati, berlandaskan iman yang menuntun kepada Tuhan Yesus Kristus. Injil Matius memberitahukan kepada kita mengenai dua orang yang menunjukkan penyesalan atas dosa-dosa yang mereka lakukan. Orang pertama adalah Petrus yang menyangkal Yesus, kemudian menyesal dan malu, dan akhirnya dia bertobat dan dipulihkan oleh Yesus. Bahkan, Yesus minta Petrus untuk menggembalakan domba-domba-Nya atau membimbing umat-Nya Yohanes 211517. Orang kedua ialah Yudas yang mengkhianati Yesus hanya untuk memperoleh 30 keping uang perak. Ketika Yudas melihat akibat perbuatannya menyebabkan Yesus dihukum mati, ia pun menyesal dan berkata, “Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah” Matius. 273. Namun, Yudas kemudian mewujudkan pertobatannya dalam tindakan negatif, yaitu bunuh diri. Motivasi bertobat Petrus dan Yudas berbeda, akibatnya juga berbeda. Petrus menyesal dan malu, kemudian ia ingin benar- benar bertobat dan dipulihkan, sedangkan Yudas hanya menyesal bahwa ia menyebabkan Yesus dihukum mati, ia tidak menginginkan pemulihan. Setiap orang yang bertobat hendaknya memiliki motivasi supaya diampuni dan dipulihkan serta pada akhirnya diselamatkan. Rasa berdosa belumlah cukup untuk menerima pengampunan tanpa disertai dengan tindakan pertobatan yang benar. Seruan untuk bertobat disampaikan bukan saja oleh Yohanes Pembaptis dan para rasul yang lainnya, tetapi juga oleh Tuhan Yesus sendiri. Yesus tak henti-hentinya mengingatkan 30 Kelas VII SMP akan hal itu dalam pemberitaan-Nya. Jadi, pertobatan yang sungguh-sungguh akan membawa hasil yang positif. Apakah kamu pernah bertobat tetapi tidak sungguh-sungguh? Misalnya, kamu mengaku pada Tuhan dan pada orang tuamu bahwa kamu telah melakukan kesalahan, namun esok harinya atau beberapa hari kemudian, kamu melakukan kesalahan lagi. Itu berarti kamu belum sungguh-sungguh menghayati arti bertobat dan dipulihkan. Kamu perlu lebih sungguh-sungguh menghayati arti pertobatan dan memohon Tuhan Allah menolongmu untuk bertobat dan dipulihkan. Bagaimana caranya? Dengan cara setia berdoa dan membaca Alkitab. Kegiatan 4 Setelah melakukan role play atau pementasan drama mengenai kisah Adam dan Hawa dan mendalami materi, coba ceritakan tentang akibat dosa! Lakukanlah dalam kelompok. Lalu, tuliskan pemahamanmu tentang arti pertobatan dan contohnya? Kamu dapat mengambil contoh pertobatan yang ada dalam Alkitab atau dalam cerita sehari-hari. Menurut saya bertobat adalah ……………………………………………………………………………………………………… …………………. ……………………………………………………………………………………………………… …………………. Contoh pertobatan Kegiatan 5 Tuliskan doa pertobatan yang isinya memohon Roh Tuhan membantu kamu menyadari dosamu, sehingga kamu bertobat dan ingin memiliki hidup baru, yaitu hidup yang baik dan benar. Kumpulkan tulisan doamu untuk dinilai oleh guru. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 31 Rangkuman Dosa adalah perbuatan manusia yang memberontak terhadap Allah. Akibat dari pemberontakan itu menyebabkan hubungan antara manusia dengan Allah menjadi rusak dan manusia mengalami kematian rohani. Untuk itu, manusia membutuhkan keselamatan dan pemulihan hubungan dengan Allah. Supaya diselamatkan, manusia perlu mengakui dosa-dosanya dan bertobat. Pertobatan yang sungguh-sungguh akan menghasilkan pengampunan, pemulihan, dan keselamatan. Berdoa dan Bernyanyi Tugas Cari gambar-gambar mengenai kerusakan alam dan buatlah klipingnya. Kemudian, jelaskan mengapa terjadi kerusakan alam dan apa akibatnya bagi manusia. Bandingkan pula dengan kenyataan yang terjadi di daerah tempat tinggalmu. Bagaimana alam di sana? Apakah terjadi kerusakan alam dan apa bentuknya? Di daerah yang sulit untuk memperoleh gambar, koran, majalah dan tidak ada akses internet, kamu dapat melakukan pengamatan terhadap alam di daerah masing-masing untuk mengetahui bentuk kerusakan yang terjadi. Misalnya, hutan gundul sehingga terjadi erosi dan lain-lain, kemudian jelaskan mengapa demikian. Tugas dilakukan secara berkelompok. Tugas akan dipresentasikan pada pertemuan berikut. 32 Kelas VII SMP Bab 5 Allah Memelihara Ciptaan-Nya Bahan Alkitab Mazmur 367 dan Ayub 381-38 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 33 Berdoa dan Bernyanyi A. Pengantar Pembahasan Bab 5 mengenai Allah memelihara ciptaan-Nya, khususnya alam ciptaan. Kamu dibimbing untuk memahami bahwa Allah memelihara seluruh ciptaan-Nya termasuk alam dan lingkungan hidup. Meskipun manusia cenderung merusak alam, ataupun terjadi bencana akibat kejadian alam, namun pemeliharaan Allah tidak pernah berhenti. Ia terus berkarya dalam hidup manusia dan alam lingkungan hidup. Ceritakan pengalamanmu memelihara hewan atau tumbuhan di rumah. Apa yang kamu lakukan dalam memelihara tumbuhan atau hewan di rumah? Bagaimana kalau tanaman yang kamu pelihara mati atau hewan sakit ataupun mati? Bagaimana cara kamu menghadapinya? Pasti amat menyedihkan jika kita sudah bersusah payah memelihara hewan atau tumbuhan tetapi akhirnya mati. Berdasarkan pengalaman tersebut, dapatkah kamu bayangkan Allah yang Mahabaik itu menciptakan dan memelihara manusia dan seluruh ciptaan-Nya? Kamu dapat menyanyikan lagu berikut ini, lalu tuliskan maknanya! Burung Pipit yang Kecil Burung pipit yang kecil dikasihi Tuhan Terlebih diriku dikasihi Tuhan Bunga bakung di padang diberi keindahan Terlebih diriku dikasihi Tuhan Burung yang besar kecil, bunga indah warnanya Satu tak terlupa oleh Penciptanya. Sumber Kidung Jemaat Menurut saya, isi lagu di atas adalah ……………………………………………………… ……....................................................................................................................... …………………………………………………………………………………………………………… ……………………..................................................................................................... 34 Kelas VII SMP B. Allah Memelihara Ciptaan-Nya Kegiatan 1 Mempelajari Gambar Gambar A Sumber Dokumen Kemdikbud\\ Gambar Pemandangan alam. Gambar B Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Bencana alam. Teliti gambar A dan B di atas! Kedua jenis gambar tersebut menunjukkan keadaan yang sungguh berbeda. Ceritakan apa yang terjadi dalam gambar- gambar tersebut! Dalam gambar gunung meletus, tsunami, banjir dan lain-lain, apakah yang dapat kamu lihat? Apakah setelah semua peristiwa itu terjadi, manusia dan alam tidak bertumbuh lagi? Lihatlah gambar berikut ini. Planet dan tata surya kita menunjukkan betapa Allah Mahabesar telah menciptakan semuanya. Dia tidak hanya menciptakan, namun juga memelihara. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 35 Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Planet dan Tata Surya Pemeliharaan Allah tidak pernah berhenti. Meskipun manusia secara sengaja maupun tidak telah menghancurkan alam dengan berbagai cara dan juga bencana alam menghancurkan alam dan lingkungan hidup serta manusia, namun pemeliharaan Allah terus berlangsung. Buktinya, setelah terjadi berbagai bencana dan kehancuran, hidup manusia dan alam terus berlangsung dan terjadi pemulihan. Misalnya, setelah tsunami, alam yang rusak dan porak-poranda secara perlahan mengalami pemulihan, kehidupan manusia yang terganggu juga mengalami pemulihan. Meskipun semuanya tidak dapat pulih kembali seperti sediakala, namun manusia dan alam tetap bertumbuh. Hal ini Kegiatan 2 Presentasi Kelompok Setiap kelompok mempresentasikan hasil kliping mengenai kerusakan alam. Jelaskan mengapa terjadi kerusakan alam dan apa akibatnya bagi manusia! Bandingkan pula dengan kenyataan yang terjadi di daerah tempat tinggalmu! Bagaimana alam di sana, apakah terjadi kerusakan alam dan apa bentuknya? 36 Kelas VII SMP Kegiatan 3 Mendalami Alkitab Setelah Tuhan Allah menciptakan langit dan bumi Kejadian 11, Dia tidak meninggalkan dunia berjalan sendiri. Sebaliknya, Dia terus terlibat di dalam kehidupan umat-Nya dan tetap memelihara ciptaan-Nya. Allah bukanlah seperti seorang ahli pembuat jam yang membuat bumi, menjalankannya, dan kini membiarkannya berjalan sendiri. Dia adalah Bapa penuh kasih yang senantiasa memelihara apa yang telah diciptakan-Nya. Perhatian Allah yang terus-menerus atas ciptaan dan umat-Nya merupakan tindakan pemeliharaan Allah yang berlangsung sepanjang masa. Aspek-aspek Pemeliharaan Terdapat tiga aspek dalam pemeliharaan Allah seperti berikut ini. 1. Pelestarian. Dengan kuasa-Nya, Allah melestarikan dunia yang diciptakan- Nya. Pengakuan Daud itu jelas, “Keadilan-Mu adalah seperti gunung- gunung Allah, hukum-Mu bagaikan samudera raya yang hebat. Manusia dan hewan Kauselamatkan, ya Tuhan ” Mazmur 367. Dalam terjemahan bahasa Inggris menggunakan kata peliharakan. Kuasa Allah yang melestarikan terlaksana melalui Putra-Nya Yesus Kristus, sebagaimana ditegaskan oleh Rasul Paulus dalam Kolose 117, “Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.” 2. Penyediaan. Allah bukan saja melestarikan bumi yang diciptakan-Nya, tetapi Dia juga menyediakan apa yang diperlukan oleh ciptaan-Nya itu. Ketika Allah menciptakan bumi, Dia menciptakan musim Kejadian 114 dan memberi makan manusia dan hewan Kejadian 129-30. Setelah air bah menghancurkan bumi, Allah memperbarui janji penyediaan ini dengan berfirman, “Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam” Kejadian 822. Beberapa Mazmur menegaskan kebaikan Allah dalam menyediakan kebutuhan bagi makhluk ciptaan-Nya Mazmur 1041-35 dan Mazmur 1451-21. Allah sendiri menyatakan kuasa-Nya untuk menciptakan dan memelihara Ayub Ayub 381-38 dan Yesus mengatakan dengan tegas bahwa Allah menyediakan kebutuhan burung- burung di udara dan bunga bakung di padang Matius 626-30; 1029. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 37 3. Pemerintahan. Disamping pelestarian dan penyediaan kebutuhan ciptaan- Nya, Dia juga memerintah dunia ini. Oleh karena Allah berdaulat, peristiwa-peristiwa dalam sejarah terjadi menurut kehendak-Nya dan dalam pengawasan-Nya;kadang-kadang Dia turun tangan langsung melaksanakan maksud-maksud penebusan-Nya. Sekalipun demikian, Dia tidak pernah berhenti menunjukkan pemeliharaan dan kekuasaan- Nya; setelah terjadi bencana, kehidupan terus berlanjut. Mungkin kamu bertanya, jika Allah memang mahakuasa, mengapa Ia membiarkan terjadinya bencana dan kerusakan alam? Dosa telah menyebabkan manusia melakukan segala cara demi memenuhi kepentingan dirinya sendiri, termasuk di dalamnya mengeruk alam tanpa batas. Semua hasil bumi, baik yang berasal dari dalam perut bumi; minyak, gas, besi, timah, emas, perak, dan lain-lain diambil secara serakah, serta pertambangan- pertambangan yang dibuat merusak alam. Hasil hutan diambil sebanyak- banyaknya. Penebangan pohon dan tanaman lainnya menyebabkan hutan menjadi gundul dan terjadi erosi dan banjir yang tak jarang menyebabkan manusia menjadi korban. Kegiatan 4 Refleksi Tuliskan refleksi singkat kira-kira ¾ halaman mengenai Allah memelihara alam dan lingkungan hidup! Sertakan juga beberapa bukti seperti yang telah dijelaskan dalam uraian materi, kemudian kumpulkan hasilnya untuk dinilai oleh guru. Kamu telah mempelajari bahwa Allah mencipta, memelihara serta memperbaharui alam dan lingkungan hidup. Jadi, Allah tidak hanya memelihara dan menyelamatkan umat manusia, namun juga memelihara dan menyelamatkan alam lingkungan hidup. Apa artinya bagi hidupmu dan imanmu? Terkadang, untuk mengekspresikan diri, kamu dan teman- temanmu mengadakan aksi coret-coret tembok atau tempat tertentu jika berjalan melintasi alam. Ada orang yang cenderung iseng menggores pohon atau mematahkan tangkai bunga, bahkan meja tempat duduk di sekolah pun dapat menjadi korban coretan. Setelah mempelajari topik ini, apakah timbul penyesalan jika kamu pernah melakukan salah satu aksi tersebut? 38 Kelas VII SMP Kegiatan 5 Kuis Tariklah garis yang dapat menghubungkan kata-kata bermakna yang berkaitan dengan Allah memelihara ciptaan-Nya, khususnya alam lingkungan hidup. A C D K MON B A D K L ME ME L I HARAZE L G E U WI F V Z J MS Q A N C N G B WV C A T BBCI ANACADL A RangkumanP K IOL MH B A H A R CV P RGJ AI B N MI X QT F AHRKAL DK RangkumanM K A T A R U I NONA A MN OE L I BRV ON MI L ANUEVASAL Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 39 Rangkuman Allah adalah pencipta dan pemelihara semua ciptaan-Nya. Sejak kejatuhan manusia ke dalam dosa, keadaan bumi dan manusia tidak sama lagi. Manusia berdosa selalu ingin untuk memuaskan dirinya sendiri, mengeksploitasi alam demi kepentingan dirinya maupun kelompok. Pemeliharaan alam menjadi prioritas terakhir dan bukan yang utama. Bahkan, dengan menggunakan ayat Alkitab bahwa manusia adalah makhluk mulia yang diberi tugas untuk mengolah bumi seolah-olah manusia diberi hak untuk mengambil banyak dari alam tanpa memperhitungkan keberlangsungan alam dan kepentingan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Bumi yang indah permai kini rusak dan porak-poranda. Banyak spesies tumbuhan dan hewan yang terancam punah karena habitat mereka dirusak maupun hancur. Meskipun demikian, alam dan manusia belum musnah karena Allah terus memelihara ciptaan-Nya. Kasih dan pemeliharaan Allah jauh lebih besar dibandingkan dengan keserakahan dan kejahatan manusia yang merusak alam dan lingkungan hidup. Berdoa dan Bernyanyi Tugas Membuat kliping yang disertai komentar pendek berdasarkan pembacaan Alkitab Kejadian 1-2; Keluaran 232; Ulangan 321-2; Mazmur 191; Mazmur 10424; Mazmur 10425, 30; Ayub 3714-18; Mazmur 10425, 27; Matius 626; 1 Petrus 317; Kolose 116-17; Yohanes 13 dan Yesaya 4320-21. Buatlah kliping berita dan gambar dari koran, majalah, internet atau sumber lainnya mengenai daerah-daerah dimana alam dan lingkungan hidup dipelihara dan daerah-daerah di mana alam dan lingkungan hidup dirusak dan membawa bencana. Tulis hasil pengamatanmu terhadap gambar-gambar itu. Tugas ini akan dipresentasikan pada pertemuan berikut. Jika di tempatmu sulit untuk memperoleh gambar, koran maupun tidak ada akses internet, kamu dapat menggantinya dengan pengamatan terhadap alam dan lingkungan hidup di daerahmu. Tulis hasil pengamatanmu, kemudian pilihlah salah satu bagian Alkitab yang tercantum di atas dan cantumkan bagian Alkitab yang sesuai dengan hasil pengamatanmu! Lihat contoh yang terdapat dalam Bab 6! 40 Kelas VII SMP Bab 6 Menjaga dan Melestarikan Alam Bahan Alkitab Kejadian 128 dan Kejadian 215 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 41 Berdoa dan Bernyanyi A. Pengantar Bab 6 merupakan kelanjutan dari bab sebelumnya yang membahas alam dan lingkungan hidup. Alam yang diciptakan Tuhan kini mengalami kerusakan. Seiap manusia terpanggil untuk turut serta memelihara alam termasuk umat Kristen. Bagi umat Kristen, memelihara alam merupakan kewajiban, yaitu sebagai tanggapan atas kasih Allah yang telah menciptakan dan menyelamatkan seluruh ciptaan. Pelajaran pada bab ini memotivasi remaja SMP Kelas VII untuk turut serta memelihara dan melestarikan alam. B. Kerusakan Alam Betapa kita tidak bersyukur bertanah air jaya dan subur Alamnya indah lautnya lepas menghijau sawah bukit dan lembah Itu semua berkat karunia Allah yang agung maha kuasa Itu semua berkat karunia Allah yang agung maha kuasa Bumi yang hijau langitnya terang berpadu dalam warna cemerlang Indah jelita damai dan teduh persada kita jaya dan teguh Itu semua berkat karunia Allah yang agung maha kuasa Itu semua berkat karunia Allah yang agung maha kuasa Sumber Kidung Jemaat Sungguh indah syair lagu ini yang terdapat dalam buku Nyanyian Kidung Jemaat terbitan Yayasan Musik Gereja. Dapatkah kamu ceritakan isi syair lagu tersebut dan apa kaitannya dengan alam lingkungan hidup? Bandingkanlah syair lagu yang indah ini dengan kenyataan yang kamu lihat dan saksikan mengenai alam dan lingkungan hidup di negara kita. Terutama kamu yang tinggal di kota-kota besar, bagaimana sungai yang ada di kotamu? Apakah masih ada sawah, ataukah sawah sudah berganti menjadi perumahan? Bagaimana dengan hutan? Pada Januari 2013, kamu saksikan di TV bagaimana keadaan Ibu Kota Negara Indonesia, Jakarta, baru saja mengalami musibah banjir yang cukup parah. Rumah dan jalan raya tergenang air. Ada yang mencapai 50 cm dan ada pula yang mencapai 2 meter, bahkan terdapat korban jiwa. Bencana ini menyebabkan kerugian materi yang cukup besar dan banyak aktivitas manusia menjadi lumpuh karena akses jalan tertutup oleh banjir. 42 Kelas VII SMP Kini setiap kali musim hujan, kamu akan membaca di koran dan menonton di TV berbagai peristiwa terjadi; tanah longsor dan banjir belum lagi ditambah dengan angin kencang. Peristiwa itu bukan hanya terjadi di Kota Jakarta dan sekitarnya saja, seperti Bekasi, Tangerang, dan Banten, namun terjadi juga di banyak wilayah di Indonesia. Perusakan alam berlangsung terus, hutan- hutan semakin berkurang karena isinya diambil secara terus-menerus. Fokus pembahasan topik ini adalah bagaimana remaja Kristen memelihara alam dan lingkungan hidup. Bahwa orang beriman yang telah merasakan pemeliharaan Allah, menanggapi kasih dan pemeliharaan Allah dengan cara menjaga dan melestarikan alam lingkungan hidup yang telah dianugerahkan Allah bagi manusia. Kegiatan 1 Presentasi Kliping tentang Kondisi Alam dan Lingkungan Hidup Kejadian 1-2; Keluaran 232; Ulangan 321-2; Mazmur 191; Mazmur 104 24;25, dan 27; dan 30; Yesaya 4320-21; Ayub 3714-18; Matius 626; Kolose 116-17; Yohanes 13; 1 Petrus 317. Pada pertemuan sebelumnya, kamu telah diminta membuat kliping berita dan gambar dari koran, majalah, internet atau sumber lainnya mengenai lingkungan hidup yang dipelihara dan daerah dimana alam dan lingkungan hidup dirusak sehingga menyebabkan bencana. Presentasikan hasil pengamatanmu terhadap gambar-gambar tersebut, misalnya tanah longsor dan pecah-pecah, selain karena alam juga karena perbuatan manusia misalnya menggunduli hutan. Kemudian, pilihlah bagian Alkitab yang tercantum di atas dan cantumkan pada tulisanmu di kliping, seperti contoh di bawah ini. Sumber Gambar Alam dan lingkungan yang terpelihara. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 43 Alam yang indah, gunung menghijau karena hutan tidak ditebang sehingga tidak ada erosi. Kitab Kejadian 215 Tuhan Allah menempatkan manusia di taman Eden untuk “mengusahakan dan memelihara taman itu”. Manusia diberi tugas untuk memanfaatkan alam sekaligus memelihara alam. Jika ditempatmu sulit memperoleh gambar, koran dan tidak ada akses internet, yang dipresentasikan adalah hasil pengamatanmu. Tugas kliping atau pengamatan dipresentasikan dan dinilai oleh guru. C. Tanggung Jawab Memelihara Alam Kegiatan 2 Tanggung Jawab Saya sebagai Remaja Sebagai peserta didik, apa yang dapat kamu lakukan untuk menjaga, memelihara serta melestarikan alam lingkungan hidup? Tulislah dalam sebuah daftar pikiran dan tindakan nyata yang dapat kamu lakukan untuk menjaga, memelihara serta melestarikan alam lingkungan hidup. Keadaan alam dan lingkungan hidup di tiap tempat pasti berbeda. Begitu pula kerusakan yang terjadi, menyangkut pencemaran lingkungan karena limbah industri yang umumnya terjadi di kota besar. Daerah-daerah resapan air dan sawah yang telah berubah menjadi perumahan sehingga hampir tidak ada tempat bagi resapan air. Akibatnya, jika terjadi hujan, berpotensi mendatangkan banjir. Sedangkan di daerah-daerah, penebangan hutan liar telah menyebabkan longsor dan pergeseran tanah. Di daerah saya, kondisi alam dan lingkungan hidup adalah sebagai berikut. ………………………………………………………………………………………………………........ ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. …………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………............. Berdasarkan kenyataan tersebut, tindakan nyata yang dapat saya lakukan sebagai pribadi maupun dalam kelompok remaja adalah .……………………………………………………………………………………………………......... .........................................................................................................................… …………………………………………………………………………………………………............ .........……………………………………………………………………………………………………. 44 Kelas VII SMP
MATIUS 1821-35 APAKAH MENGAMPUNI SAMPAI TUJUH KALI SUDAH CUKUP? PERUMPAMAAN TENTANG BUDAK YANG TIDAK BERBELASKASIHAN Yesus baru saja memberi tahu para rasulnya bahwa jika mereka punya masalah dengan saudara seiman, mereka harus berusaha menyelesaikannya secara pribadi. Tapi, Petrus ingin tahu sampai berapa kali dia harus melakukannya. Petrus bertanya, ”Tuan, kalau saudaraku berdosa kepadaku, berapa kali aku harus mengampuni dia? Sampai tujuh kali?” Beberapa pemimpin agama mengajarkan bahwa seseorang perlu mengampuni sampai tiga kali. Jadi, Petrus mungkin merasa bahwa dia sudah sangat baik kalau dia mengampuni ”sampai tujuh kali”.—Matius 1821. Tapi, Yesus tidak ingin para pengikutnya menghitung kesalahan orang lain. Jadi Yesus mengoreksi Petrus, ”Aku katakan kepadamu, bukan sampai tujuh kali, tapi sampai 77 kali.” Matius 1822 Maksudnya, pengampunan itu tidak ada batasnya. Yesus kemudian memberikan sebuah perumpamaan untuk mengajarkan pentingnya mengampuni. Ini tentang seorang budak yang tidak meniru raja yang berbelaskasihan. Seorang raja mengadakan perhitungan dengan budak-budaknya. Dia memanggil seorang budak yang berutang sangat besar. Budak itu punya utang sebesar talenta [60 juta dinar]. Dia tidak mungkin sanggup melunasi utangnya. Jadi sang raja menyuruh agar dia, istrinya, dan anak-anaknya dijual untuk membayar utangnya. Budak itu pun sujud dan memohon, ”Sabarlah kepada saya. Saya akan melunasi semuanya.”—Matius 1826. Sang raja merasa kasihan, dan dia pun menghapus utang budak itu. Ketika budak itu keluar, dia bertemu dengan temannya yang berutang 100 dinar kepadanya. Dia menarik temannya itu dan mencekiknya sambil berkata, ”Bayar utangmu.” Temannya itu sujud dan memohon, ”Sabarlah kepada saya. Saya akan lunasi utang saya.” Matius 1828, 29 Namun, budak yang sudah diampuni utangnya itu tidak meniru sang raja. Dia malah menyuruh agar temannya itu, yang utangnya tidak seberapa, dipenjarakan sampai bisa membayar utangnya. Budak-budak lain melihat tindakan budak jahat itu dan melaporkannya kepada sang raja. Raja itu sangat marah. Dia memanggil budak itu dan berkata, ”Budak yang jahat, saya menghapus semua utangmu saat kamu memohon-mohon kepada saya. Bukankah kamu seharusnya juga mengasihani sesama budak itu, seperti saya mengasihani kamu?” Raja itu lalu menjebloskan budak yang jahat itu ke penjara sampai dia bisa membayar utangnya. Yesus menyimpulkan, ”Bapakku yang di surga juga akan memperlakukan kalian seperti itu kalau kalian masing-masing tidak mengampuni saudara kalian dari hati.”—Matius 1832-35. Perumpamaan itu mengajarkan pentingnya mengampuni! Allah telah mengampuni dosa kita, yang seperti utang yang sangat besar. Dibandingkan dengan hal itu, kesalahan apa pun yang dilakukan saudara kita terhadap kita tidak ada apa-apanya. Dan Yehuwa mengampuni kita bukan hanya sekali, tapi beribu-ribu kali. Jadi, bukankah kita seharusnya terus mengampuni saudara kita, bahkan jika dia menyakiti kita? Seperti yang Yesus katakan dalam Khotbah di Gunung, Allah akan mengampuni dosa kita jika kita sudah mengampuni orang lain.—Matius 612.
Pertanyaan Jawaban Alkitab membahas topik pengampunan dengan cukup detil, namun tidak dalam halnya dengan mengampuni diri-sendiri. Pada umumnya, kita berbicara tentang “mengampuni diri” ketika seseorang mengutarakan rasa bersalah terus-menerus atas dosa pribadinya atau atas konsekuensi negatif yang dihasilkan oleh perbuatan sebelumnya. Adalah mungkin kita merasa “pengampunan diri” itu perlu demi melanjutkan kehidupan. Pengampunan diri pada dasarnya berasal dari pemahaman kita tentang pengampunan dari Allah. Alkitab menjelaskan bahwa semua orang telah berdosa terhadap Allah Roma 323, dan semua perbuatan salah kita adalah pelanggaran terhadap Allah Mazmur 514; Kejadian 399. Jadi, pokok yang kita butuhkan adalah pengampunan dari Allah, yang tersedia bagi kami melalui pribadi dan karya Yesus Kristus. Semua orang yang beriman pada Yesus sudah sepenuhnya diampuni dari dosanya. Mereka terhitung sebagai orang benar di hadapan Allah, dibenarkan secara kekal Roma 51-11; Efesus 113-14, 21-10. Kita masih bergumul dengan dosa, namun Allah setia dan pasti akan menyucikan dan memulihkan persekutuan dengan kita ketika kita mengakui dosa kita pada-Nya 1 Yohanes 19; 21-2. Pengorbanan Yesus cukup bagi semua dosa kita. Oleh karena itu, pengampunan diri sebetulnya berhubungan erat dengan menerima pengampunan Allah. Adalah membantu jika kita membandingkan cara kita mengampuni orang lain dengan pengampunan diri kita. Matius 1821-35 merekam perumpamaan hamba yang tidak mengampuni. Di dalam kisah itu, seorang tuan mengampuni hutang hambanya yang luar biasa besar, namun kemudian hamba itu menuntut hutang yang jauh lebih kecil dari sesama hambanya. Tuan itu berkata, “Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?” Matius 1833. Seperti kita telah menerima pengampunan dari Allah, kitapun harus mengampuni orang lain. Standar kita tidak lebih tinggi dari standar Allah. Dosa kita terhadap sesama kita adalah dosa terhadap Allah; ialah hukum-Nya yang telah kita langgar. Seseorang, termasuk diri kita, tidak mungkin lebih menyalahi sesama kita lebih daripada menyalahi Allah. Ketika kita mengerti bahwa standar Allah ialah yang penting dan bahwa Ia telah menyediakan pengampunan bagi kita, kita dapat menawarkan pengampunan tersebut kepada orang lain – dan kepada diri kita sendiri. Meskipun ini terdengar sebagai konsep yang sederhana, mengampuni diri tidaklah mudah. Kita menyayangkan pilihan kita yang salah, dan kita merasa bersalah karena telah menyakiti orang lain dan diri kita sendiri. Musuh kita terus melayangkan tuduhan dan mengungkit dosa-dosa kita. Orang lain juga mungkin melakukan hal yang sama. Bahkan terkadang kita berpikir bahwa kita tidak bisa mengampuni diri, seolah-olah “hukuman” yang kita rasakan dapat menebus kesalahan kita. Perasaan ini bukan pesan Injil. Sebaliknya, Alkitab mengajar bahwa kita tidak mungkin menebus dosa pribadi kita. Kita adalah pendosa yang mati dalam pelanggaran kita Roma 323, 623; Efesus 21-10 dan tanpa Kristus, tidak memiliki harapan Yohanes 316-18,36; Roma 56-8. Injil mengajar bahwa murka Allah atas dosa kita telah dicurahkan ke atas Yesus; keadilan telah dijalankan. Hidup terus-menerus dalam rasa bersalah dan penghukuman-diri adalah penolakan terhadap kebenaran Injil. Justru mengampuni diri sendiri berarti mengakui keberdosaan pribadi kita. Yang disyaratkan adalah mengaku bahwa kita tidak sempurna dan tidak mungkin mencapai kesempurnaan secara mandiri. Kita harus mengakui kebejatan kita. Kita perlu menolak ide bahwa upaya kita dapat menebus kesalahan kita. Kita harus menerima dan hidup dalam rahmat Allah. Ketika kita merendahkan diri untuk menerima kasih-karunia Allah, kita dapat melepaskan kebencian kita terhadap diri kita sendiri. Kita dapat mencapai pemahaman bahwa Sang Pencipta alam semesta begitu mengasihi kami sehingga Ia tidak hanya menciptakan kita, tetapi juga melampaui pemberontakan kita terhadap-Nya. Yang luar biasa tentang pengampunan Allah adalah bahwa sifatnya bukan seperti transaksi; sifatnya berkaitan dengan relasi. Ketika kita diselamatkan, kita menjadi anak-anak Allah Yohanes 112. Kita menerima pendiaman Roh Kudus yang mengubah kita Filipi 212-13. Ia menyertai kita selamanya Yohanes 1416-17; Efesus 113-14. Dosa kita memang membawa akibat pedih yang nyata. Namun Allah setia bahkan dalam menggunakan semuanya bagi kemuliaan-Nya dan kebaikan kita Roma 828-30; 2 Korintus 13-7. Kita tidak dibiarkan tenggelam dalam akibat dosa kita. Sebaliknya, Allah memampukan diri kita melewati semuanya, dan kita dapat melihat kemampuan-Nya menyelamatkan segala sesuatu Yakobus 12-5. Mengampuni diri merupakan tantangan yang besar ketika dosa kita membawa dampak buruk pada orang lain. Adalah penting meminta pengampunan dari orang yang kita salahi dan berusaha mencari perdamaian jika mungkin. Sekali lagi, yang memampukan pendamaian ialah Allah. Hidup dalam rasa malu tidak dapat memulihkan hubungan yang rusak atau menghapus luka yang kita sebabkan. Tetapi, kebenaran Injil mampu melakukannya. Dalam berbagai cara, Paulus meneladani cara mengampuni diri-sendiri. Sebelumnya, ia adalah penganiaya gereja yang kejam. Namun, bukannya hidup dalam rasa malu dan bersalah atas aksi masa lampaunya, atau berpikir bahwa Allah tidak mungkin memakainya, atau mengulangi dosa-dosanya, ia sebaliknya menyebarkan Injil dengan giat. Tindakannya bukan demi menghukum diri atau berusaha menebus kesalahan masa lalunya, melainkan dari pengertian akan keselamatan Allah. Paulus menulis, “Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,’ dan di antara mereka akulah yang paling berdosa. Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal. Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin” 1 Timotius 115-17. Dosa Paulus menjadi sarana bagaimana Allah dipermuliakan. Bukannya menolak mengampuni dirinya, Paulus menerima pengampunan Allah dengan tangan terbuka dan bersuka-cita di dalamnya. Di dalam Roma pasal 7-8 kita melihat hal ini dicontohkan. Paulus menceritakan perjuangannya melawan sifat berdosanya, sebuah perjuangan yang umum dialami oleh setiap orang percaya dalam Kristus. Namun, ia tidak bertekad berusaha lebih giat atau menolak mengampuni diri. Sebaliknya, ia berkata, “Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. 7-26 Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Allah, tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa” Roma 724-82. Mengingat dosa masa lalu dapat menjadi peringatan untuk memuji Allah atas belas kasih dan rahmat-Nya. Akibat negatif dari dosa kita dapat menjadi pengingat akan kesetiaan Allah dalam semuanya itu. Selain itu, dapat juga menjadi pengingat untuk berdoa dan mengandalkan kuasa pertahanan, keselamatan, dan perubahan dari Allah. Mengampuni diri-sendiri tidak lain dari sepenuhnya menerima pengampunan Allah. Di dalam itu, ada begitu banyak kebebasan yang tersedia Galatia 51! English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Apa kata Alkitab tentang mengampuni diri sendiri?
apa artinya mengampuni seperti allah telah melakukannya untuk kita